Bisnis.com, JAKARTA — Konsultan properti Coldwell Banker Commercial Indonesia menyarankan agar pengembang besar memprioritaskan hal lain yang lebih genting daripada ekspansi di tengah ketidakpastian seperti ini akibat dampak Covid-19.
Manager Research & Consultancy Coldwell Banker Commercial Angra Angreni bersepakat bahwa pengembang besar sebaiknya menunda realisasi pembelian cadangan lahan (landbank) sampai menunggu kondisi membaik.
"Alih-alih menambah landbank, akan lebih baik fokus ke pemasaran unit yang saat ini masih belum terserap pasar dan fokus ke progres konstruksi sesuai dengan komitmen awal," katanya kepada Bisnis, Selasa (5/5/2020).
Menurutnya, langkah pengembang yang menahan ekspansi pembelian lahan dinilai sudah benar karena kondisi ekonomi ke depan tidak ada yang bisa memprediksi dengan pasti apalagi sentimen virus corona telah memberi tekanan hebat terhadap semua sektor dan segmen industri.
Angra khawatir jika pengembang tetap memaksakan untuk ekspansi pada masa sulit ini, beban pengembang juga berpeluang bertambah. Menurutnya, jangan sampai aksi itu membuat pengembang malah wanprestasi.
"Pada saat tidak adanya penjualan, kekhawatiran pengembang di antaranya tidak sanggup membayar pinjaman yang harus dicicil ke perbankan, tidak bisa membayar kontraktor, dan tidak bisa membayar kompensasi ke konsumen jika proyek tidak sesuai dengan target yang telah disampaikan," tuturnya.
Baca Juga
Sebelumnya, sebagian besar pengembang menahan realisasi penambahan cadangan lahan dalam beberapa waktu ke depan sampai kondisi ekonomi benar-benar pulih. Namun, bukan berarti pengembang menunda realisasi tersebut.
Pengembang yang telah menambah cadangan lahannya selama kuartal I/2020 adalah PT Metropolitan Land Tbk. yang mengakuisisi lahan baru belasan hektare di lokasi proyek yang tengah dikembangkan.
Direktur Keuangan Metland Olivia Surodjo mengatakan pihaknya telah menggelontorkan dana untuk membeli lahan baru pada Januari hingga Februari 2020. Lokasi lahan yang dibeli tersebar di dua lokasi, yaitu Kertajati (Majalengka) dan Cibitung (Bekasi).
"Kami membeli lahan baru pada Januari dan Februari, menambah belasan hektare di bawah 20 hektare dan kebanyakan di Kertajati dan sedikit di Cibitung," tuturnya pada Bisnis.