Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyayangkan sejumlah oknum pengusaha truk yang sengaja memanfaatkan situasi pandemi virus corona (Covid-19) dengan kembali mengoperasikan truk obesitas atau over dimension over load (ODOL).
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno mengatakan selama pandemi sejumlah Unit Penyelengara Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) ditutup sementara waktu. Sejumlah pegawai UPPKB dan Kepolisian yang biasa bertugas diperbantukan ke sejumlah Terminal Tipe A untuk membantu pengawasan penumpang bus umum dalam hal menangkal penyebaran virus corona.
"Pemandangan yang berbeda terjadi di jalan tol, populasi mobilitas truk ODOL bertambah. Bisa jadi tingkat kerusakan jalan di masa pandemi Covid-19 ini lebih tinggi dibanding hari biasanya," kata Djoko dalam siaran pers, Rabu (8/4/2020).
Dia menuturkan hal itu sudah terbukti dengan telah terjadi kecelakaan lalu lintas beruntun terjadi di Jalur Tegal-Purwokerto tepatnya Desa Pagojengan, Kabupaten Brebes, Selasa (31/3/2020). Kejadian nahas tersebut melibatkan truk, tiga sepeda motor, dan tiga mobil.
Pihaknya menuturkan truk gandeng bermuatan gandum itu melaju dari arah selatan (Banyumas). Truk diduga mengalami kegagalan pengereman akibat muatan lebih (over loading), sehingga menabrak tiga motor dan tiga kendaraan roda empat. Korban meninggal dunia 3 orang, sedangkan 4 orang lainnya luka-luka.
Kemudian, lanjutnya, kejadian truk bermuatan kertas menabrak jembatan penyeberangan orang (JPO) di depan Pasar Kartasura, Kamis (2/4/2020). JPO itu roboh usai tersenggol truk bermuatan kertas yang melebihi batas ketinggian.
Baca Juga
"Tentunya warga sekitar tidak dapat menggunakan JPO itu untuk menyeberang jalan. Padahal lalu lintas kendaraan dalam keseharian di jalan tersebut cukup padat, sehingga sulit menyeberang tanpa adanya JPO," ujarnya.