Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan telah merampungkan delapan studi kelayakan awal atau outline business case untuk proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha di sektor perkeretaapian.
Sebanyak tiga proyak akan diprioritaskan untuk bisa diperkenalkan kepada investor tahun ini.
Direktur Lalu Lintas & Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Zulmafendi mengatakan bahwa tiga proyek tersebut menjadi prioritas karena pihaknya menjadi penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK), sedangkan pemerintah daerah menjadi PJPK untuk lima proyek potensial lainnya.
Tiga proyek yang menjadi tanggung jawab Kemenhub yaitu proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) Cibubur—Bogor, kereta api Lahat—Tarahan, dan kereta api Cibungur—Tanjung Rasa.
"Tiga studi OBC [outline business case] ini kami akan lanjutkan ke final business case [FBC] sementara yang 5 lagi kami serahkan ke daerah untuk dilanjutkan," jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (16/1/2019).
Dia menambahkan, Kemenhub sudah memperkenalkan delapan proyek potensial ini kepada para investor di Jepang dan Korea Selatan pada 2018.
Baca Juga
Menurut Zulmafendi, Kemenhub juga akan kembali menggelar penjajakan minat pasar untuk tiga proyek perkeretaapian dalam rangka penyusunan studi kelayakan akhir. Perincian proyek akan tercantum dalam studi tersebut, termasuk kebutuhan penjaminan.
Secara umum, panjang jalur kereta dalam tiga proyek di bawah tangggung jawab Kemenhub mencapai 286,80 kilometer.
Zulmafendi menuturkan bahwa LRT Cibubur—Bogor sepanjang 26,40 kilometer merupakan bagian dari tahap kedua pembangunan LRT Jabodetabek.
Sementara itu, jalur kereta Lahat—Tarahan sepajang 249,78 kilometer dibangun untuk angkutan barang dan penumpang.
Adapun, kereta api Cibungur—Tanjung Rasa sejauh 10,62 merupakan jalur pintas untuk pelayanan kereta api Bandung—Cirebon.
Di sisi lain, lima proyek perkeretaapian yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah berlokasi di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan Kelima proyek itu yakni kereta api Bandara Kertajati, kereta api Tanjung—Banjarmasin, dan kereta api Pematang Siantar—Parapat. Dua lainnya yakni kereta api perkotaan Makassar dan Bandung.