Bisnis.com, JAKARTA – Memasuki tahun yang baru, tren penjualan rumah kian bergeser ke rumah murah dan meninggalkan rumah mewah.
Sekretaris Jenderal Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Ari Tri Priyono mengatakan bahwa tahun ini pembelian rumah mewah diperkirakan masih kurang berkembang dan cenderung stagnan.
“Yang pasti akan berkembang adalah rumah tapak yang berukuran kecil, tipe 30 atau 36. Sekarang penjualan rumah mewah, stagnan saja sudah bagus, apalagi di tahun politik,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (8/1/2019).
Menurutnya, dengan kondisi tahun politik dan perekonomian Indonesia yang tidak menentu, orang yang biasanya menginvestasikan uangnya ke rumah mewah sekarang tidak terlalu tertarik.
“Orang yang beli rumah mewah kan juga karena ingin investasi itu, karena kondisi ekonomi yang sedang sulit begini mungkin di pasar menengah ke atas tahun ini akan sulit,” imbuhnya.
Tahun ini, Himperra juga menargetkan membangun rumah murah hingga 120.000 unit, menyasar masyarakat berpenghasilan 3 juta - 5 juta per bulan dengan harga sekitar Rp150 juta.
Baca Juga
"Kemarin sempat ada kenaikan sekitar 6% - 7% masing-masing wilayah beda-beda, dari harga Rp148 juta menjadi Rp157 juta. Di angka itu kan masih sangat terjangkau, orang yang berpenghasilan Rp3 juta - Rp5 juta masih bisa."