Adapun, Bessent mengatakan pembicaraan dengan negara lain terus berlanjut, dan kesepakatan dengan India "sangat dekat."
Pembicaraan dengan India lebih mudah karena hambatan perdagangan negara Asia Selatan itu sebagian besar berupa tarif tinggi, tanpa manipulasi mata uang dan lebih sedikit hambatan perdagangan non-tarif yang rumit.
India dan China termasuk di antara sekitar 15 mitra dagang AS terbesar yang menjadi prioritas pemerintahan Trump untuk negosiasi yang bertujuan mengurangi defisit perdagangan AS. "Saya tidak berpikir bahwa ekonomi akan naik dan turun akibat negosiasi Bahama dan Kosta Rika," kata Bessent.
Terkait pembicaraan dengan Uni Eropa, Bessent mengatakan bahwa pajak layanan digital di negara-negara seperti Prancis dan Italia yang ditujukan untuk platform teknologi AS merupakan masalah yang ingin dimasukkan pemerintahan Trump ke dalam negosiasi.
Pembicaraan dengan Jepang akan mencakup berbagai faktor termasuk tarif, hambatan perdagangan nontarif, manipulasi mata uang, dan subsidi pemerintah untuk tenaga kerja dan investasi modal tetap. Namun, Bessent menyebut pembicaraan tersebut tidak akan mencakup target khusus untuk nilai tukar dolar-yen.