Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Bessent Beberkan Syarat Negosiasi Perdagangan AS-China

Menkeu AS Scott Bessent mengatakan de-eskalasi diperlukan bagi dua ekonomi terbesar di dunia untuk menyeimbangkan kembali hubungan perdagangan mereka.
Founder dan CEO Key Square Group LP, yang kini menjabat sebagai Menteri Keuangan AS, Scott Bessent dalam wawancara di Washington DC pada Jumat (7/6/2024). / Bloomberg-Stefani Reynolds
Founder dan CEO Key Square Group LP, yang kini menjabat sebagai Menteri Keuangan AS, Scott Bessent dalam wawancara di Washington DC pada Jumat (7/6/2024). / Bloomberg-Stefani Reynolds

Adapun, Bessent mengatakan pembicaraan dengan negara lain terus berlanjut, dan kesepakatan dengan India "sangat dekat."

Pembicaraan dengan India lebih mudah karena hambatan perdagangan negara Asia Selatan itu sebagian besar berupa tarif tinggi, tanpa manipulasi mata uang dan lebih sedikit hambatan perdagangan non-tarif yang rumit.

India dan China termasuk di antara sekitar 15 mitra dagang AS terbesar yang menjadi prioritas pemerintahan Trump untuk negosiasi yang bertujuan mengurangi defisit perdagangan AS. "Saya tidak berpikir bahwa ekonomi akan naik dan turun akibat negosiasi Bahama dan Kosta Rika," kata Bessent.

Terkait pembicaraan dengan Uni Eropa, Bessent mengatakan bahwa pajak layanan digital di negara-negara seperti Prancis dan Italia yang ditujukan untuk platform teknologi AS merupakan masalah yang ingin dimasukkan pemerintahan Trump ke dalam negosiasi.

Pembicaraan dengan Jepang akan mencakup berbagai faktor termasuk tarif, hambatan perdagangan nontarif, manipulasi mata uang, dan subsidi pemerintah untuk tenaga kerja dan investasi modal tetap. Namun, Bessent menyebut pembicaraan tersebut tidak akan mencakup target khusus untuk nilai tukar dolar-yen.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper