Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan bahwa kesepakatan dagang Uni Eropa (UE) dengan Amerika Serikat (AS) membawa stabilitas dan mencegah eskalasi ketegangan dengan sekutu utama.
Dalam opini yang dimuat di harian Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung pada Minggu (24/8/2025), von der Leyen menegaskan bahwa perang dagang antara Uni Eropa dan AS hanya akan dirayakan oleh Rusia dan China.
“Sebaliknya, kami sepakat pada perjanjian yang kuat, meskipun tidak sempurna,” tulisnya dikutip dari Bloomberg, Senin (5/8/2025).
Von der Leyen memperingatkan bahwa tarif balasan justru berisiko memicu konflik dagang yang mahal dengan konsekuensi negatif bagi pekerja, konsumen, dan industri Uni Eropa.
Berbeda dengan mitra dagang AS lainnya yang dikenakan tarif dasar tambahan di luar tarif lama, UE menghadapi tarif tunggal 15% yang bersifat “all inclusive”. Menurut von der Leyen, skema ini memberi akses barang-barang Eropa ke pasar AS dengan kondisi lebih menguntungkan dan menciptakan keunggulan signifikan bagi perusahaan UE.
Kesepakatan awal yang dicapai bersama Presiden AS Donald Trump di Skotlandia bulan lalu menuai kritik dari parlemen Eropa dan kelompok industri. Namun, pekan lalu kedua pihak selangkah lebih dekat menuju finalisasi pakta tersebut, termasuk rencana pengurangan tarif mobil Eropa serta potensi diskon untuk baja dan aluminium.
Baca Juga
Meski demikian, pejabat Eropa menyatakan akan terus menekan Washington agar menurunkan tarif produk lain seperti anggur dan minuman beralkohol, setelah gagal memperoleh pengecualian dalam negosiasi sebelumnya.
Kanselir Jerman Friedrich Merz juga membela kesepakatan ini pada Sabtu (23/8/2025). DIa mengakui tarif baru akan membebani ekonomi Jerman, tetapi menurutnya perang dagang penuh dengan Washington bisa jauh lebih merugikan.