Bisnis.com, JAKARTA -- Singapore Post Limited (SingPost) memecat tiga eksekutif seniornya setelah penyelidikan atas laporan whistleblower mengungkap kelalaian berat dalam penanganan investigasi internal. Pemecatan ini melibatkan CEO grup Vincent Phang, CFO grup Vincent Yik, dan CEO unit bisnis internasional Li Yu.
Dikutip Senin (23/12/2024) dari Channel News Asia, keputusan ini diumumkan Minggu (22/12/2024) melalui pengajuan ke Singapore Exchange (SGX). SingPost menyatakan ketiganya ditemukan “sangat lalai” dalam menangani laporan terkait entri manual kode status pengiriman paket tanpa dasar yang dapat mendatangkan penalti kontraktual.
Singapore Post (SingPost) adalah perusahaan yang menyediakan layanan pos, logistik, dan ritel di Singapura dan wilayah Asia Pasifik. SingPost merupakan anak perusahaan dari Singapore Telecom (Singtel).
Kebijakan ini membuat saham SingPost turun lebih dari 8%, dibuka di angka 51 sen dibandingkan penutupan Jumat di 56 sen.
SingPost dalam pernytaannya mengungkapkan bahwa para eksekutif yang diberhentikan gagal melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab, mengandalkan pernyataan keliru tanpa pembuktian, dan memberikan laporan tidak akurat kepada komite audit. Akibatnya, dewan kehilangan kepercayaan terhadap ketiga individu tersebut.
Laporan whistleblower yang diajukan awal tahun ini menyoroti entri kode status manual untuk paket transhipment internasional oleh unit bisnis internasional. Entri tersebut diduga dilakukan untuk menghindari penalti kontraktual.
Disebutkan proses penjatuhan sanksi terhadap ketiga eksekutif itu selesai Jumat lalu, dan hubungan kerja mereka diputuskan Sabtu. Selain itu, laporan pengaduan pelanggaran juga disampaikan ke Otoritas Pengembangan Media Infocomm Singapura, dengan penunjukan penasihat eksternal untuk menilai kasus ini.
Vincent Phang dan Vincent Yik menyatakan ketidaksetujuan atas pemecatan mereka. Dalam pernyataan bersama, keduanya menegaskan bahwa pemecatan tersebut tidak berdasar dan tidak adil secara prosedural. Mereka menyebut telah bertindak berdasarkan fakta yang tersedia saat itu dan menghormati proses investigasi independen.
“Kami dengan tegas menolak tuduhan kelalaian atau perilaku tidak pantas,” kata mereka.
SingPost akan menunjuk CEO grup baru dalam waktu dekat, sementara Isaac Mah, CFO bisnis Australia, diangkat sebagai CFO grup. Ketua dewan, Simon Israel, akan meningkatkan pengawasan terhadap tim manajemen senior.
SingPost meyakinkan bahwa layanan pos tetap berjalan normal dan telah memberi tahu pelanggan terkait temuan investigasi. Penyelesaian telah dicapai dengan pelanggan terkait tanpa dampak material pada keuangan perusahaan.
Meski kontrak dengan pelanggan utama tetap diperbarui, insiden ini menjadi peringatan keras terhadap pentingnya tata kelola yang transparan dan bertanggung jawab di perusahaan.