Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membeberkan rencana pengembangan jaringan kereta api Trans Sulawesi hingga 2030 atau 6 tahun mendatang.
Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub, Risal Wasal, memaparkan, jaringan kereta api tersebut akan dibangun mengelilingi Pulau Sulawesi. Pembangunan jalur KA Trans Sulawesi terbagi dalam beberapa tahapan, yang semuanya ditargetkan akan dibangun hingga 2030 mendatang.
Dia menjelaskan, jalur Makassar-Parepare merupakan tahap awal dari rencana pengembangan jaringan KA Trans Sulawesi. Saat ini, pihaknya telah menyelesaikan pembangunan dari Mandai hingga Garongkong sepanjang sekitar 108 kilometer.
"Saat ini kita bangun dari Mandai sampai Garongkong sepanjang 108 km. Operasional dengan 10 stasiun, dari target 14 stasiun saat nanti sudah dibangun sampai Pare-Pare," ujar Risal, dikutip Senin (17/6/2024).
Risal menjelaskan, setelah lintas Makassar-Parepare rampung, pihaknya akan melanjutkan pembangunan jalur KA Trans Sulawesi ke tahap selanjutnya. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) KM No 296/2020 Tentang Perubahan Atas Kepmenhub KP 2128 /2018 Tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas)
Dalam bahan paparan Kemenhub, Ultimate Master Plan KA Trans Sulawesi, pemerintah berencana membangun jalur kereta sepanjang sekitar 1.772 kilometer.
Baca Juga
Secara terperinci, jalur Makassar-Parepare akan dibangun sepanjang 145 km. Kemudian, Makassar-Bulukumba-Watampone sepanjang 259 km. Setelahnya, jalur Parepare-Mamuju akan dibangun sepanjang 225 km.
Jalur KA Mamuju-Palu kemudian akan dibangun sepanjang 295 km, dengan rute lanjutannya akan menghubungkan Palu dengan Isimu di Gorontalo dibangun sejauh 460 km.
Selanjutnya, jalur Bitung-Gorontalo-Isimu akan dibangun sepanjang 340 km, serta lintas Manado-Bitung sepanjang 48 km.
"Nantinya jalur kereta Trans Sulawesi akan sampai ke Palu, ke Manado, Gorontalo, dan hingga Kendari. Jangan ditanya dulu kapannya, nantinya tetapi akan seprti itu,” ujar Risal.
Risal menuturkan, pembangunan jalur KA Trans Sulawesi ini dapat meningkatkan konektivitas masyarakat di pulau Sulawesi. Sehingga, ke depannya hal ini juga akan berdampak positif untuk perekonomian masyarakat.
"Yang terpenting adalah bagaimana kita mempermudah akses masyarakat untuk sampai ke simpul transportasi lainnya," tutupnya.
Risal menambahkan, pengembangan jalur kereta Trans Sulawesi juga akan membutuhkan kehadiran sejumlah balai pengelola perkeretaapian. Hal tersebut untuk memudahkan perawatan dan pengelolaan sarana serta prasarana perkeretaapian pada setiap kawasan.