Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bawang Merah Dekati Rp70.000/Kg, Banjir Jadi 'Kambing Hitam'

Bapanas menyebut banjir menjadi kambing hitam harga bawang merah naik hingga dekati Rp70.000/kg.
Bawang merah/istimewa
Bawang merah/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut banjir menjadi 'kambing hitam' harga bawang merah menjulang tinggi dekati Rp70.000/kg usai Lebaran. Sejumlah strategi dilakukan untuk stabilisasi harga.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono mengatakan, salah satu penyebab tingginya harga bawang merah karena adanya banjir di sejumlah wilayah pantai utara di Jawa Tengah. Banjir telah menyebabkan petani gagal panen hingga pasokan bawang merah menjadi minim.

"Jadi salah satu faktornya ada gangguan banjir yang berdampak pada produksi, musim hujan juga pengaruh, barang jadi cepat rusak," ujar Maino saat dihubungi, Kamis (18/4/2024).

Minimnya pasokan bawang merah, kata Maino, terlihat dari ketersediaan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ) yang selama ini menjadi acuan nasional. Dalam kondisi normal, pasokan bawang merah ke PIKJ sekitar 90 ton-100 ton per hari. Menurut Maino, pasokan sempat berkurang hingga 50 ton per hari.

Kendati begitu, teranyar, dia mengeklaim pasokan dan harga bawang merah mulai bergerak ke angka normal. Adapun saat ini, rata-rata pasokan bawang merah di PIKJ sudah mencapai 87 ton per hari.

Begitupun harga bawang merah di PIKJ sudah berada di level Rp53.000 per kilogram dari yang sebelumnya di kisaran Rp56.000-Rp57.000 per kilogram.

Salah satu jurus yang diambil Bapanas yaitu membantu biaya logistik untuk mendistribusikan bawang merah dari wilayah sentra produksi ke wilayah defisit. Misalnya bawang merah dari Sumatra Barat, NTB, dam Sulawesi Selatan dikirim ke PIKJ untuk kebutuhan di Jabodetabek.

Bahkan, menurut Maino distribusi tidak hanya dilakukan ke wilayah Jawa. Bapanas bersama Kementerian Pertanian juga memfasilitasi pengiriman bawang merah dari Enrekang ke Papua.

"Kami Bapanas juga ikut membantu biaya distribusinya untuk transportasi harapannya harga [bawang merah] bisa lebih ditekan," jelasnya.

Sementara itu, Aditya Nugroho seorang petani bawang merah di wilayah Grobogan, Jawa Tengah juga mengakui bahwa saat ini belum memasuki panen bawang. Sebagian besar petani pada panen terakhir sebelum Ramadan mengalami gagal panen imbas curah hujan yang tinggi dan bencana banjir.

Aditya membeberkan, harga bawang di tingkat petani saat ini masih cenderung tinggi mencapai Rp50.000 per kilogram. Menurutnya, harga bawang merah saat ini mencapai puncak tertinggi dan menjadi momentum langka.

"Ini tertinggi, kemarin bawang merah laku Rp50.000 [per kilogram] di kebun," bebernya.

Namun, menurutnya saat ini para petani sudah mulai melakukan tanam dan diperkirakan harga bawang merah bakal berangsur turun pada Mei 2024.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan Bisnis.com di sejumlah pedagang sayur di wilayah Bogor, harga bawang merah rata-rata telah mencapai kisaran Rp65.000 - Rp68.000 per kilogram.

Menyitir Panel Harga Pangan Bapanas, rata-rata harga bawang merah secara nasional hari ini mencapai Rp49.600 per kilogram. Harga bawang merah hari telah naik 45,57% dari harga rata-rata pada Maret 2024 sebesar Rp34.030 per kilogram.

Padahal dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No. 11/2022, pemerintah menetapkan harga acuan bawang merah di tingkat konsumen sebesar Rp36.000 - Rp41.500 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper