Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BP Tapera Sudah Salurkan 161.500 Unit Rumah Subsidi FLPP Selama 2025

BP Tapera telah menyalurkan 161.500 unit rumah subsidi FLPP sejak awal 2025, dengan dana Rp20 triliun dari DIPA Rp35 triliun, mencapai 47% target tahunan.
Foto udara proyek pembangunan perumahan di Kawasan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Rachman
Foto udara proyek pembangunan perumahan di Kawasan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menyelenggarakan rapat bersama dengan Komite BP Tapera, Rabu (27/8/2025). Pada rapat tersebut, diungkap bahwa sebanyak 161.500 unit rumah subsidi sudah disalurkan sejak awal 2025 sampai dengan saat ini. 

Rapat itu digelar di Gedung Jusuf Anwar Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, dihadiri oleh Komite Tapera yang meliputi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, serta salah satu anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan profesional. 

Usai rapat tersebut, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menjelaskan bahwa kinerja penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) selama semester I/2025 dan sampai dengan saat ini mencapai 161.500 unit. 

Sebelumnya, terang Heru, BP Tapera telah mendapatkan mandat untuk menaikkan kuota FLPP existing dari 220.000 ke 350.000 unit atau meningkat 60% sejalan dengan target program 3 Juta Rumah. 

"Kami laporkan Pak Menteri bahwa per hari ini sudah kita salurkan 161.500 unit atau kurang lebih sekitar 47% tahun ini dari 1 Januari," terang Heru di Gedung Jusuf Anwar, Jakarta, Rabu (27/8/2025). 

Adapun total dana yang sudah disalurkan untuk FLPP itu yakni outstanding Rp20 triliun, dari alokasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebesar Rp35 triliun. 

Heru juga menyebut telah memaparkan sejumlah perbaikan tata kelola mulai dari soal pembukaan dana, SDM, infrastruktur berbasis IT, kepada para anggota Komite Tapera. 

Beberap arahan yang disampaikan Komite ke BP Tapera, terang Heru, salah satunya berasal dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selalu Anggita Komite. Masukan dari Bendahara Negara yakni agar alokasi APBN ke FLPP melalui Tapera bisa semakin efisien ke depan. 

"Ibu Menteri Keuangan mengharapkan ada upaya-upaya keterlibatan atau alokasi APBN untuk pembiayaan perumahan ke depan bisa semakin efisien namun leverage output-nya semakin meningkat," ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro