Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! Subsidi Energi Bakal Dievaluasi Imbas Konflik Iran vs Israel

Menko Airlangga mengungkapkan pemerintah akan mengevaluasi subsidi energi lantaran terjadinya konflik Iran vs Israel.
Petugas SPBU di Kota Palembang mengisi BBM kendaraan saat libur Natal 2020. istimewa
Petugas SPBU di Kota Palembang mengisi BBM kendaraan saat libur Natal 2020. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah akan terus memonitor dampak dari memanasnya konflik antara Iran vs Israel yang dikhawatirkan akan berimbas pada lonjakan subsidi energi.

“Terutama tentu terkait dengan subsidi, ini kita juga harus kalibrasi lagi anggaran yang digunakan,” katanya di kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (16/4/2024).

Dalam hal ini, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah akan terus mengkaji pergerakan harga minyak, juga mengupayakan penyaluran subsidi energi lebih tepat sasaran.

“Terkait kenaikan subsidi, kita tentu monitor di harga minyak berapa dan kita terus melakukan exercise dan kita menjaga agar resource yang ada bisa dimanfaatkan dan tentunya subsidi tepat sasaran itu menjadi catatan bagi pemerintah,” jelasnya.

Airlangga mengatakan pemerintah masih akan melihat perkembangan terkait konflik di Timur Tengah dalam 1 hingga 2 bulan ke depan untuk kemudian menetapkan kebijakan lebih lanjut. 

“Kita melihat saat konflik Ukraina dan [konflik] di Gaza tidak terlalu berpengaruh, tapi kalau yang ini [konflik Iran vs Israel] berpengaruh karena Selat Hormuz itu menjadi sangat penting dan critical. Tentu kita melihat berbagai skenario, tapi saat sekarang kita monitor situasi dulu, kita tidak boleh overreacting,” kata dia.

Sebelumnya, Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah mencermati kondisi APBN agar dapat menjalankan perannya secara optimal sebagai shock absorber guna meredam dampak kenaikan harga minyak global akibat konflik Iran dan Israel.

Koordinasi lebih lanjut pun akan dilakukan bersama otoritas moneter dan fiskal untuk menghasilkan bauran kebijakan dalam menjaga pertumbuhan dan stabilitas ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper