Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk menambah jumlah armada kereta feeder Kereta Cepat WHOOSH guna mengantisipasi lonjakan jelang Lebaran 2024.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, menjelaskan, penambahan KA Feeder perlu dilakukan mengingat saat ini sudah mendekati masa mudik Lebaran 2024. Apalagi, Idulfitri 2024 menjadi momen Angkutan Lebaran pertama yang akan diikuti Kereta Cepat WHOOSH.
Dia menuturkan, kurangnya armada KA Feeder menjadi salah satu kendala yang dihadapi Kereta Cepat dalam operasionalnya.
"Kalau kapasitas WHOOSH (sekali perjalanan) adalah 611 penumpang, maka suka tidak suka yang harus dilakukan KA feeder adalah dua rangkaian. Kalau satu rangkaian hanya sekitar 300 maka harus dua rangkaian," kata Risal di Gedung Kemenhub, Jakarta, dikutip Jumat (29/3/2024).
Risal menuturkan, penambahan armada KA Feeder akan semakin meningkatkan mobilitas masyarakat pengguna Kereta Cepat WHOOSH. Dia menuturkan, penumpang sudah harus bisa naik KA Feeder 10 menit setelah tiba di stasiun kereta cepat.
Selain itu, penambahan KA Feeder juga akan meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pelanggan karena tidak perlu lagi berebut tempat duduk saat kereta penuh.
Baca Juga
"Mereka (penumpang) tidak perlu lagi buru-buru untuk mengejar KA Feeder, karena pasti akan ada kapasitas tempat duduknya," kata Risal.
Risal menuturkan, pihaknya juga telah membicarakan penambahan KA Feeder ini ke PT KAI dan KCIC. Dirinya juga memastikan armada kereta api untuk menambah jumlah KA Feeder tersebut. Meski demikian, Risal belum memperinci jumlah kereta yang akan ditambah tersebut.
"Kami sudah bersurat ke KAI dan KCIC untuk penambahan kapasitas feeder ini," kata Risal.