Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Medco Tancap Gas Bor Sumur Baru Blok Corridor Usai Kontrak Balik ke Cost Recovery

Medco E&P Grissik Limited semakin aktif melakukan pengembangan sumur-sumur baru di Blok Corridor selepas kontrak bagi hasil diamendemen menjadi cost recovery.
Fasilitas pengolahan gas utama Blok Corridor, Kilang Gas Pusat Grissik, Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, Rabu (6/3/2024)/Bisnis-Denis Riantiza Meilanova
Fasilitas pengolahan gas utama Blok Corridor, Kilang Gas Pusat Grissik, Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, Rabu (6/3/2024)/Bisnis-Denis Riantiza Meilanova

Bisnis.com, SEKAYU - Medco E&P Grissik Limited (Medco E&P) semakin aktif melakukan pengembangan sumur-sumur baru di Blok Corridor selepas kontrak bagi hasil atau production sharing contract (PSC) blok migas di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan itu diamendemen kembali menggunakan skema cost recovery, dari sebelumnya memakai skema gross split.

Amendemen PSC Blok Corridor telah disetujui oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada Desember 2023. PSC kembali menjadi cost recovery dengan persyaratan yang lebih baik untuk memastikan keekonomian pengembangan sumur baru dan mempertahankan eksplorasi lanjut di blok tersebut.

"Cost recovery menjadi motivasi kami untuk melakukan pengembangan lebih lanjut. Kita lihat tadi ada pengeboran lagi. Program sebelumnya dulu sebenarnya tidak ada pengembangan lebih lanjut," ujar Senior VP Corridor Asset Medco E&P Tri Laksono dalam acara Kunjungan Media SKK Migas-KKKS di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, Rabu (6/3).

Salah satu pengembangan lanjutan yang tengah dilakukan oleh Medco E&P adalah pengeboran sumur pengembangan di Lapangan Suban, yakni Suban 27. Diharapkan dengan adanya pengembangan tersebut, produksi gas dari Blok Corridor bisa mencapai target produksi yang ditetapkan pemerintah.

"Memang sudah cukup banyak sumur yang kami bor di Lapangan Suban. Karena lapangannya cukup besar secara reserve [cadangan], jadi masih memungkinkan untuk penambahan sumur lagi," tutur Tri.

Adapun, Blok Corridor memiliki satu lapangan minyak (Suban Baru) dan tujuh lapangan gas (Suban, Dayung, Sumpal, Gelam, Letang, Tengah & Rawa) yang berproduksi di Sumatra Selatan dan dilengkapi dua fasilitas pengolahan gas utama, yaitu Kilang Gas Suban dan Kilang Gas Pusat Grissik.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, rata-rata produksi tahunan year-to-date 14 Desember 2023 dari Blok Corridor sebesar 809 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) gas dan 5.491 barel minyak per hari (bopd).

Tri menyampaikan, selama 2 tahun terakhir, Medco E&P telah memenuhi target produksi yang dicanangkan pemerintah. Bahkan, pada 2023, capaian produksi gas Corridor melebihi target APBN.

”Kami berupaya agar produksi gas di Blok Corridor dapat dipertahankan untuk bisa memenuhi target produksi gas bumi dari pemerintah,” tutur Tri.

Pada akhir 2023, Medco juga telah menandatangani perpanjangan perjanjian jual beli gas bumi dari Blok Corridor dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN. Perjanjian ini menjadi komitmen pemerintah, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), dan PGN dalam melayani industri dan ritel di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa bagian Barat, dan Kepulauan Riau.

Berdasarkan laporan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) pada Desember 2023, total penyerahan harian gas Blok Corridor berdasarkan kontrak lama mencapai sekitar 700 BBtud, dengan 83% dijual ke pembeli domestik dan 17% diekspor ke Singapura.

Dalam kontrak baru, PGN bakal menerima pasokan gas dari Blok Corridor sekitar 410 billion british thermal unit per day (BBtud) dalam jangka kontrak 2024 sampai dengan 2028 mendatang.

"Kami berharap ke depan, Blok Corridor yang merupakan pemasok gas bumi terbesar kedua nasional dapat terus berkontribusi dalam masa transisi energi dalam menjaga ketahanan energi,” kata Tri.

Program Pemberdayaan Masyarakat

Medco E&P sebagai KKKS yang beroperasi di bawah pengawasan SKK Migas terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan masyarakat di sekitar wilayah operasi. Sebagai operator Blok Corridor, Medco E&P melalui konsep community development berkelanjutan terus menjalankan lima pilar program pengembangan masyarakat (PPM), salah satunya bidang pendidikan.

Dalam bidang pendidikan, Medco E&P berfokus pada program peningkatan kapasitas dan kelembagaan pendidikan berbasis komunitas serta pemberian beasiswa kepada 337 guru dan mahasiswa. Bantuan pendidikan salah satunya diberikan kepada SDN Pauh Simpang Tungkal, Kabupaten Musi Banyuasin. Selain memberikan beasiswa dan pelatihan kepada siswa dan guru, Medco juga membantu dalam pembangunan infrastruktur sekolah.

Sudewo, Manager Field Relations & Community Enhancement Corridor Medco E&P, menyampaikan program permberdayaan masyarakat di bidang pendidikan yang dilakukan oleh Medco tak hanya menyentuh bentuk fisik bangunan sekolah, tetapi juga inti dari pendidikan, yaitu para tenaga pengajar.

"Yang kami harapkan adalah dengan adanya peningkatan kualitas guru dapat meningkatkan kualitas peserta didik, semakin banyak prestasi yang diraih oleh para siswa, maka akan semakin cepat peningkatan akreditasi sekolah tersebut," ujar Sudewo.

Tupardi, Kepala Sekolah SDN Pauh Simpang Tungkal menyampaikan, sejak beberapa tahun lalu, Medco E&P telah ikut andil dalam memajukan pendidikan melalui berbagai program.

"Selain bantuan pembangunan ruang kelas, kami juga mendapatkan pelatihan peningkatan mutu guru, beasiswa kepada guru yang sedang menempuh pendidikan S-1, bantuan untuk siswa berprestasi serta fasilitas pendukung pembelajaran,’’ ujar Tupardi.

Menurut Tupardi, berbagai program yang diberikan Medco E&P tersebut telah membantu para siswa mendapatkan pendidikan yang jauh lebih baik. Saat ini, kata dia, siswa yang berjumlah 154 orang lebih bersemangat dalam belajar. Selain itu, kompetensi para guru juga terus meningkat setelah mendapatkan pelatihan dari Medco E&P.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengapresiasi kontribusi Medco E&P bagi pengembangan masyarakat di sekitar area operasi. "Kegiatan program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan oleh SKK Migas bersama KKKS bukan sekadar tanggung jawab operasional, melainkan upaya nyata dari komitmen kami untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar wilayah operasi hulu migas," tutur Hudi.

Menurutnya, program yang menitikberatkan dan berfokus pada pendidikan dan upaya peningkatan kualitas dan fasilitas pendidikan memiliki peran kunci dalam membentuk masa depan yang lebih baik. Dengan memperhatikan sektor ini, Medco E&P mengupayakan untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas untuk masa depan Indonesia. 

"Kami percaya bahwa sinergi antara industri hulu migas dan masyarakat adalah kunci kesuksesan dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi semua pihak. Dengan kerja sama yang erat, kami optimistis dapat terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasi hulu migas dan menjaga keseimbangan antara pengembangan industri dan kesejahteraan sosial," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper