Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah menyetujui perpanjangan perjanjian jual beli gas (PJBG) Blok Corridor antara PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN.
Dalam kontrak yang baru, seluruh produksi gas dari Blok Corridor bakal dialihkan untuk PGN, tanpa adanya alokasi ekspor untuk pembeli Singapura seperti kontrak sebelumnya.
PGN nantinya bakal menerima pasokan gas dari Blok Corridor sekitar 400 billion british thermal unit per day (BBtud) dalam jangka kontrak 2024 sampai dengan 2028 mendatang.
“Alokasi dan harganya sudah disetujui Bapak Menteri ESDM [Arifin Tasrif], besaran volume sesuai kemampuan pasok dari Corridor, sedangkan harga disetujui sesuai keekonomian lapangan dan PoD-nya, serta tidak ada kenaikan dari sebelumnya,” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi saat dikonfirmasi, Senin (18/12/2023).
Mengacu pada kontrak periode sebelumnya 9 Agustus 2004 sampai dengan 30 September 2024, harga terkontrak gas dari Blok Corridor dipatok di level US$5,44 per per metric million british thermal unit (MMBtu). Sementara itu, pasokan gas dari Blok Corridor pada kontrak periode itu mencapai di angka 2.310 TBTU.
Belakangan, MEDC melaporkan total penyerahan harian gas berdasarkan kontrak lama mencapai sekitar 700 BBtud, dengan 83% dijual ke pembeli domestik dan 17% diekspor ke Singapura. Artinya, pasokan gas ke PGN susut 45,25% atau defisit mencapai 181 BBtud pada PJBG yang anyar saat ini.
Baca Juga
Kurnia mengatakan, lembaganya tengah mencari sumber-sumber gas baru dari lapangan lain untuk menutupi defisit pasokan untuk PGN dari Blok Corridor. Selain itu, kata dia, opsi untuk menyalurkan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) juga tengah dikaji.
“Sedang didiskusikan di tim teknis untuk kemungkinan pemenuhan pasokan dari lapangan lain, di samping kemungkinan lainnya termasuk dari LNG,” kata dia.
Sebelumnya, amendemen kontrak bagi hasil atau production sharing contract (PSC) Blok Corridor garapan MEDC telah disetujui untuk kembali ke skema cost recovery.
Direktur Utama Medco E&P Ronald Gunawan mengatakan, skema cost recovery dalam amendemen kontrak tersebut memiliki persyaratan yang lebih baik untuk memastikan keekonomian pengembangan sumur baru dan mempertahankan kelanjutan eksplorasi di blok tersebut.
“Perjanjian ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam menjamin masa depan Blok Corridor yang stabil dan berkelanjutan sehingga memberikan manfaat besar bagi bangsa, MedcoEnergi, mitra dan seluruh pemangku kepentingan,” kata Ronald dikutip dari siaran pers, Kamis (14/12/2023).