Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Alih Operator Blok Corridor, SKK Migas Pantau Komitmen Medco (MEDC)

Pertamina akan menjadi operator di Blok Corridor menggantikan Medco Energi Internasional pada 2026.
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, TANGERANG — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memantau pengerjaan komitmen kerja pasti (KKP) PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) di Blok Corridor. 

Penasihat Ketua SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan, lembaganya ingin memastikan tren penurunan produksi gas dari lapangan itu tidak berdampak serius pada kontrak pembelian gas dalam jangka panjang.

“Pemerintah mengawasi sejauh mana realisasi komitmen pasti untuk menjaga produksi atau meningkatkan lagi,” kata Nanang saat ditemui di sela-sela IPA Convex ke-48, ICE BSD City, Kamis (16/5/2024). 

Nanang menuturkan, Medco memiliki komitmen kerja untuk menambah pengeboran sumur eksplorasi, pengembangan sumur hingga perawatan sumur atau workover

Dengan demikian, Nanang berharap tren penurunan produksi dari Blok Corridor bisa dijaga. Di sisi lain, dia mengatakan, lembaganya turut memastikan peralihan operator dari Medco ke PT Pertamina Hulu (PHE) bisa berjalan mulus pada 2026 mendatang. 

“Kita terus memantau progresnya seperti apa, kita pastikan karena dampaknya kan ke jangka panjang,” kata dia. 

Seperti diberitakan sebelumnya, kontrak bagi hasil Blok Corridor telah diperpanjang untuk 20 tahun, efektif sejak 20 Desember 2023 sampai dengan 2043. Lewat perpanjangan kontrak itu, amandemen kontrak bagi hasil disetujui kembali beralih ke cost recovery.  

Sebelum perpanjangan kontrak efektif, hak partisipasi atau PI dipegang 54% oleh Medco setelah akuisisi bagian milik ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd dengan transaksi mencapai US$1,35 miliar awal Januari 2021 lalu. Selanjutnya, PI dipegang minoritas masing-masing oleh, Talisman Corridor Ltd. (Repsol) 36% dan Pertamina Hulu Energi Corridor sebesar 10%. 

Adapun, setelah efektif perpanjangan kontrak akhir tahun lalu, komposisi pemegang PI berubah drastis. Saat ini, Medco memegang 46%, PHE Corridor sebanyak 30%, dan Repsol di angka 24%.  Selanjutnya, Pertamina bakal menjadi operator Blok Corridor pada 2026 atau 3 tahun setelah kontrak berjalan di blok itu.  

Pengelolaan oleh Pertamina dianggap strategis untuk mengintegrasikan aset mereka di Blok Rokan dan Kilang Dumai di Riau. Perkiraan nilai investasi dari pelaksanaan komitmen kerja pasti (KKP) 5 tahun pertama sebesar US$25 juta dan bonus tanda tangan sebesar US$250 juta.

Sementara itu, Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) Hilmi Panigoro mengatakan, perseroan tengah menambah dua menara bor atau rig untuk meningkatkan pengeboran sumur pengembangan di Blok Corridor tahun ini. 

Hilmi menegaskan upaya peningkatan produksi itu dilakukan untuk Blok Corridor kendati hak partisipasi MEDC pada lapangan itu susut ke level 46%, setelah perpanjangan kontrak 20 Desember 2023 lalu. 

“Malahan tahun ini kita akan deploy 2 rig untuk melakukan pengeboran tambahan supaya kita usahakan agar decline itu bisa dipertahankan,” Hilmi saat ditemui di sela-sela IPA Convex ke-48, ICE BSD City, Rabu (15/5/2024).

Hilmi mengatakan, susutnya PI Medco pada lapangan itu sebagai bagian dari kewajiban perpanjangan kontrak akhir tahun lalu. 

Kendati demikian, dia menegaskan, upaya pengeboran agresif untuk pengembangan serta eksplorasi lapangan lanjutan bakal terus dilakukan sebelum perpindahan operator ke PHE pada 2026 mendatang. 

Berdasarkan data saat ini Blok Corridor memiliki luas 2.095,25 kilometer persegi sebagian besar berada di Provinsi Sumatra Selatan. Pertamina juga memiliki empat wilayah kerja aktif di area Sumatra Selatan, yaitu Pertamina EP Aset 1, PHE Jambi Merang, PHE Ogan Komering, dan PHE Raja Tempirai. 

Ditjen Migas sebelumnya mencatat, rata-rata produksi tahunan year-to-date 14 Desember 2023 dari Blok Corridor sebesar 809 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) gas dan 5.491 barel minyak per hari (bopd).  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper