Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) Hilmi Panigoro mengatakan pihaknya belum melihat kemungkinan joint-study atau pelebaran eksplorasi di prospek Laut Andaman.
Medco masih berfokus pada aset-aset migas yang kebanyakan berada di daratan (onshore) dan perairan dangkal (shallow water).
“Medco hari ini belum ke laut dalam, kita ini masih fokus di onshore atau offshore tapi shallow water karena laut dalam itu kan liga yang lain,” kata Hilmi saat ditemui di sela-sela IPA Convex ke-48, ICE BSD City, Rabu (15/5/2024).
Apalagi, kata Hilmi, sejumlah blok di hamparan lepas pantai utara Sumatera itu telah memiliki operator yang aktif melakukan pengeboran.
Kendati demikian, dia mengatakan, Medco selalu membuka peluang akuisisi baru untuk menambah cadangan migas perseroan saat ini.
“Kita lihat semua kesempatan kalau ada yang menarik pasti kita ikut [lelang],” kata dia.
Baca Juga
Seperti diketahui, kontraktor kontra kerja sama (KKKS) Mubadala Energy pekan lalu kembali melaporkan temuan eksplorasi berhasil di South Andaman.
Mubadala berhasil mengidentifikasi potensi lebih dari 2 triliun kaki kubik (Tcf) gas in place di Tangkulo-1.
Penemuan ini sekaligus menjadi keberhasilan eksplorasi ke-2 setelah Sumur Layaran-1 yang diidentifikasi Mubadala pada pertengahan Desember 2023, dengan potensi 6 Tcf.
Sumur Tangkulo-1 dibor hingga kedalaman 3.400 meter di kedalaman laut 1.200 meter, sekitar 65 kilometer lepas pantai bagian utara Pulau Sumatra, Indonesia.
Lewat eksplorasi itu, Mubadala menemukan sekitar 80 meter kolom gas pada reservoir oligocene sandstone berkualitas pada Sumur Tangkulo-1.
Dengan 80% working interest di Blok South Andaman, Mubadala Energy adalah pemegang net areal terbesar di wilayah lepas pantai bagian utara Pulau Sumatra saat ini.
Penemuan ini membuka potensi lebih lanjut di bagian selatan dari Blok South Andaman dan mengindikasikan tambahan multi-Tcf sumber daya gas prospektif di struktur sekitarnya.
CEO Mubadala Energy Mansoor Mohammed Al Hamed mengatakan, penemuan ini sekaligus menempatkan Blok South Andaman sebagai salah satu energy plays yang menjanjikan di dunia. Mansoor mengatakan, temuan itu juga bakal mengubah lanskap hulu migas di Indonesia nantinya.
“Dengan bekerja bersama mitra dan mengerahkan kemampuan teknis yang mendunia, saya meyakini bahwa kami dapat mewujudkan potensi penuh dari blok ini, sejalan dengan komitmen kami guna mendukung tata waktu pengembangan dari pemerintah,” kata Mansoor lewat siaran pers, Senin (13/5/2024).
Sementara itu, Harbour Energy lebih dahulu mengumumkan keberhasilan eksplorasi di Blok Andaman II lewat pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1, pertengahan 2022 lalu.
Saat itu, Harbour Energy lewat anak usahanya, Premier Oil, berhasil mengangkut gas sebesar 27 juta kaki kubik per hari (MMscfd) dan 1.884 barel kondensat per hari (bopd) pada kedalaman bor 13.818 kaki di bawah laut.
Harbour berencana untuk melanjutkan empat pengeboran sumur eksplorasi baru beberapa tahun ke depan. Komitmen itu menjadi tindakanjut dari kesuksesan pengeboran sumur eksplorasi awal di Timpan-1, Blok Andaman II, dengan tambahah sumber daya kontigen (2C) 80 mmboe dan potensi gas (multi-Tcf play) yang signifikan.
“Kita melihat kemajuan dari kesempatan investasi strategis di luar UK seperti di Indonesia,” kata Chief Executive Officer Harbour Energy, Linda Z Cook lewat keterbukaan informasi dikutip Minggu (27/8/2023).