Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aturan Impor Dirombak, Barang Elektronik hingga Tas Dapat Relaksasi

Kemendag melakukan revisi aturan impor dengan 7 kelompok barang mulai dari elektronik hingga tas dapat relaksasi.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Budi Santoso konferensi pers di Kantor Kemendag, Minggu (19/5/2024)./ BISNIS - Ni Luh Anggela
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Budi Santoso konferensi pers di Kantor Kemendag, Minggu (19/5/2024)./ BISNIS - Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan resmi menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 8/2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, sebagai revisi dari Permendag No. 36/2023.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Budi Santoso menyampaikan, terdapat sejumlah kebijakan yang telah ditetapkan dalam regulasi tersebut. Di antaranya, relaksasi perizinan impor terhadap 7 komoditas barang di Permendag No. 36/2023 jo. Permendag No. 7/2024 yakni elektronik, obat tradisional dan suplemen kesehatan, kosmetik dan perbekalan rumah tangga, alas kaki, pakaian jadi dan aksesori pakaian jadi, tas, dan katup.

“Pengaturannya adalah tidak diperlukan pertimbangan teknis atau pertek dari Kementerian Perindustrian dengan pengaturan pengawasan tetap di border kecuali untuk HS tertentu,” kata Budi dalam konferensi pers di Kantor Kemendag, Minggu (19/5/2024).

Selain itu, pemerintah mengembalikan peraturan persetujuan impor (PI) barang komplementer, barang untuk keperluan tes pasar, dan pelayanan purna jual sesuai Permendag No. 20/2021 jo 25/2022 tanpa memerlukan pertek lagi dari Kemenperin.

Budi menegaskan, perubahan Permendag No. 36/2023 menjadi Permendag No. 8/2024 dilakukan lantaran adanya kendala perizinan yaitu pertek. Dengan demikian, pertek kini tak lagi diperlukan sebagai persyaratan persetujuan impor untuk tujuh komoditas tersebut.

Regulasi ini sekaligus untuk menyelesaikan permasalahan kontainer yang menumpuk di pelabuhan.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga sebelumnya memastikan tidak ada lagi kontainer yang menumpuk di pelabuhan, seiring terbitnya Permendag No. 8/2024.

“Kami melakukan pengecekan ke lapangan untuk melihat langsung pelaksanaan Permendag No. 8/2024,” ujar Jerry saat meninjau proses pengeluaran barang impor dari kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok  pada Sabtu  (18/5/2024).

Sebanyak 13 kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok dan 17 kontainer di Pelabuhan Tanjung Perak telah dikeluarkan hari ini. Sisa kontainer lainnya sedang diproses dan akan segera keluar.

Jerry mengatakan, komoditas produk yang sudah dapat dikeluarkan dari kontainer hari ini diantaranya besi baja, tekstil, tas, dan elektronik. Pengeluaran dapat dilakukan lantaran perusahaan sudah memenuhi ketentuan perizinan impor yang disyaratkan dalam Permendag No. 8/2024.

Politisi Golkar itu mengharapkan para importir telah memenuhi ketentuan pembatasan impor untuk barang-barang yang masuk ke pelabuhan di Indonesia setelah 17 Mei 2024.

Adapun ketentuan ini berlaku sesuai perizinan yang diatur dalam beleid tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper