Bisnis.com, SEMARANG - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengharapkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) segera membuka kembali anggaran yang sempat diblokir imbas adanya kebijakan automatic adjustment pada pertengahan 2024.
Kemendag menilai kebijakan tersebut berdampak terhadap program penguatan ekspor yang telah dicanangkan pemerintah.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi, menyampaikan, pihaknya telah merancang anggaran 2024 di mana salah satunya dimanfaatkan untuk penguatan ekspor nasional.
Beberapa program yang telah dirancang antara lain memasarkan produk-produk Indonesia di luar negeri melalui pameran, misi dagang, serta kegiatan lain yang mampu memperkenalkan produk dalam negeri ke kancah global.
Sayangnya dengan adanya kebijakan automatic adjustment, Kemendag tidak dapat maksimal dalam melakukan penguatan ekspor nasional.
“Sebetulnya gini, kita sudah merancang anggaran di 2023, sekarang kan ada automatic adjustment dan lain-lain, itu yang terkena [program penguatan ekspor]. Tapi mudah-mudahan bisa dibuka lagi di pertengahan tahun,” kata Didi di sela-sela rapat kerja Kemendag 2024, Selasa (20/2/2024).
Baca Juga
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sebelumnya mendorong perluasan pasar ekspor nonmigas ke kawasan nontradisional seperti Afrika, Timur Tegah, Asia Selatan, dan Amerika Latin.
Zulhas mengungkapkan, kinerja ekspor nonmigas ke Timur Tengah tercatat mencapai US$10,34 miliar pada 2023 atau tumbuh 25,21% dibanding 2021.
Kinerja positif tersebut juga terlihat dari nilai ekspor Indonesia ke Asia Selatan yang tercatat US$26,70 miliar atau tumbuh 31,75% dibandingkan 2021.
Bahkan, lanjut dia, India sukses menggeser Amerika Serikat sebagai penyumbang surplus non migas 2023 bagi Indonesia, dengan nilai surplus mencapai US$14,51 miliar.
Kendati ekspor nonmigas ke Timur Tengah dan Asia Selatan menunjukkan kinerja yang positif, Zulhas mengakui bahwa ekspor Indonesia ke Afrika dan Amerika Latin masih stagnan.
Oleh karena itu, Zulhas menilai perlu adanya dukungan dari sisi anggaran maupun sumber daya manusia yang terampil.
“Tentu itu perlu perhatian, makanya perlu didukung oleh tenaga yang terampil dan anggaran. Saya akan ngomong kepada Pak Presiden, berharap ada terobosan,” ujar Zulhas.
Sebagaimana diketahui, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, melanjutkan regulasi automatic adjustment dalam pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) TA 2024.
Melalui Surat Menteri Keuangan nomor S-1082/MK.02/2023 tertanggal 29 Desember 2023, kebijakan blokir sementara atau automatic adjustment belanja kementerian/lembaga tahun anggaran 2024 ditetapkan sebesar Rp50,14 triliun.
Tidak semua anggaran dapat dilakukan automatic adjustment. Hanya beberapa pos-pos anggaran yang diutamakan untuk diblokir sementara seperti honor hingga belanja barang operasional.
Kendati demikian, kementerian/lembaga dapat mengajukan usulan relaksasi automatic adjustment pada semester II/2024 jika terdapat kebutuhan prioritas.