Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Januari 2024 mencapai senilai US$20,52 miliar, anjlok sebesar 8,06% dari Desember 2023 atau secara bulanan (month-to-month/mtm).
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar mengungkapkan, penurunan yang terjadi sejalan dengan turunnya ekspor migas senilai US$1,39 miliar atau 5,49% (mtm).
Sementara itu, nilai ekspor nonmigas turun lebih dalam hingga 8,54% dengan penurunan nilai mencapai Rp19,13 miliar dari capaian Desember 2023.
Baca Juga
“Penurunan nilai ekspor Januari didorong oleh penurunan ekspor nonmigas terutama pada kelompok bahan bakar mineral HS 27 dengan andil penurunan 3,85%,” ungkapnya dalam Rilis Berita Resmi Statistik, Kamis (15/2/2024).
Amalia menjelaskan, selain dari komoditas HS 27, penurunan ekspor juga didorong oleh kinerja bijih logam, terak, dan abu (HS26) dengan andil penurunan sebesar 2,21% (mtm). Komoditas HS 71, yakni logam mulia dan perhiasan permata memberikan andil penurunan sebesaar 1,49%.
Adapun, penurunan yang terjadi juga secara tahunan atau year-on-year (yoy) sebesar 8,06%. Utamanya terdorong oleh penurunan ekspor nonmigas mulai dari bahan bakar mineral (HS 27), logam mulia dan perhiasan permata (HS 71), serta mesin dan perlengkapan elektrik bagiannya (HS 85).