Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) membukukan nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 senilai US$22,41 miliar atau anjlok sebesar 5,76% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan Desember 2022.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan secara bulanan atau (month-to-month/mtm), kinerja ekspor naik tipis sebesar 1,28% dibandingkan November 2023 yang mencapai US$22 miliar.
“Secara tahunan, ekspor Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yaitu sebesar 5,76%,” ujarnya dalam rilis Berita Resmi Statistik, Jumat (15/12/2023).
Pudji menjelaskan nilai ekspor nonmigas pada Desember 2023 naik sebesar 1,06% (mtm) dengan nilai US$20,93 miliar.
BPS mencatat kontraksi penurunan ekspor nonomigas secara tahunan, terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral (HS 27) yang turun 16,49% (yoy) dan komoditas lemak dan minyak hewani nabati (HS 15) yang turun 23,42% (yoy).
Ekspor nonmigas Desember 2023 terbesar, yaitu ke China sebesar US$5,77 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,07 miliar dan India US$1,83 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 46,16 persen.
Baca Juga
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Desember 2023 mencapai US$258,82 miliar atau turun 11,33 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.
"Sementara itu, ekspor Nonmigas mencapai US$242,90 miliar atau turun 11,96 persen," ucapnya.