Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Batu Bara & CPO Kompak Naik pada November 2023

BPS mencatat nilai ekspor komoditas batu bara dan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) pada November 2023 meningkat secara bulanan.
Sejumlah kapal tongkang yang mengangkut batubara berada di Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Sejumlah kapal tongkang yang mengangkut batubara berada di Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor komoditas batu bara dan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) pada November 2023 meningkat secara bulanan. Sementara itu, besi dan baja tercatat turun.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan, nilai ekspor ketiga komoditas ini memberikan kontribusi sebesar 34,07% terhadap total ekspor nonmigas Indonesia pada November 2023.

“Pada November 2023 ini, nilai ekspor batu bara dan minyak kelapa sawit mengalami kenaikan secara bulanan, sedangkan besi dan baja mengalami penurunan,” ungkap Pudji dalam rilis BPS, Jumat (15/12/2023).

Pudji menuturkan, nilai ekspor batu bara pada November 2023 sebesar US$2,74 juta. Jumlah tersebut naik tipis sebesar 0,04% dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Oktober 2023, nilai ekspor komoditas ini tercatat sebesar US$2,73 juta.

Meski naik secara bulanan, nilai eskpor batu bara pada November 2023 anjlok 34,25% secara year-on-year (yoy) bila dibandingkan dengan November 2022 yang mencapai US$4,16 miliar.

Kemudian, nilai ekspor minyak kelapa sawit dilaporkan meningkat sebesar 8,18% secara bulanan. Tercatat, nilai ekspornya sebesar US$2,04 juta.Peningkatan nilai ekspor sawit ditopang oleh peningkatan volume ekspor dan juga kenaikan harga CPO di pasar internasional.

Secara tahunan, nilai ekspor sawit itu mengalami penurunan 12,6% yoy jika dibandingkan November 2022 yang mencapai US$2,34 miliar.

Sementara itu, nilai ekspor besi dan baja dilaporkan sebesar US$2,28 juta. Nilai itu turun 6,82% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$ 2,45 juta.

Pudji mengungkapkan, penurunan nilai ekspor besi dan baja ini disebabkan oleh penurunan volume ekspornya.

“Volume ekspor besi dan baja ini turun 13,94%,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper