Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) atau HK mengungkap progres konstruksi Bendungan Bulango Ulu di Desa Owata, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo progres fisiknya telah mencapai 87%.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menjelaskan proyek bendungan tersebut masuk ke dalam salah satu daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) Presiden Prabowo Subianto.
"Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), bendungan ini dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan dan air, mengembangkan pertanian modern di pedesaan, serta mendukung transisi menuju energi terbarukan," kata Adjib dalam keterangan resmi, Kamis (14/8/2025).
Proses pengerjaan Bendungan Bulango Ulu dilakukan melalui Kerja Sama Operasi (KSO) Hutama Karya – PT Basuki Rahmanta Putra – PT Bina Nusa Lestari (KSO HK-BRP-BNL), dengan porsi Hutama Karya sebesar 70%.
Adapun, lingkup pekerjaan meliputi pembangunan jalan akses, jembatan, konstruksi main dam, instalasi instrumentasi pengawasan, serta pembersihan area genangan.
Bendungan ini memiliki tinggi 75 meter dan saluran pelimpah berbentuk terowongan sepanjang 370 meter, menjadikannya salah satu yang tertinggi di Indonesia.
Nantinya, Bendungan Bulango Ulu akan memberikan sejumlah manfaat strategis, antara lain pengendalian banjir dengan kapasitas reduksi hingga 414,22 m³/detik dan penyediaan air baku sebesar 2,2 m³/detik.
Kemudian, bendungan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 4,95 MW, serta pengairan untuk 4.193 hektar lahan pertanian di Kabupaten Bone Bolango (meliputi DI Alale, DI Lomaya, dan DI Pilohayanga).
"Bendungan Bulango Ulu tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur pengelolaan air, tetapi juga menjadi motor penggerak kemajuan daerah. Proyek ini akan meningkatkan produktivitas pertanian, menyediakan sumber energi bersih, membuka akses air bersih, menyerap ribuan tenaga kerja lokal selama konstruksi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Gorontalo,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menuturkan konstruksi Bendungan Bulango Ulu menjadi salah satu yang penuh tantangan. Di mana, proyek ini sempat terkendala masalah pembebasan lahan.
Bahkan, hingga saat ini proses pembebasan lahan masih terus berlangsung. Berdasarkan data Kementerian PU, dari total 1.723 bidang tanah, sebanyak 75,91% atau 1.231 bidang telah bebas.
Sementara sisanya masih dalam proses penyelesaian administratif, baik melalui konsinyasi, penetapan pengadilan, maupun koordinasi lanjutan dengan pemerintah daerah.
“Dengan kerja sama seluruh pihak, Kementerian PU optimis Bendungan Bulango Ulu dapat segera rampung dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Gorontalo dan sekitarnya,” pungkas Dody.