Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hippindo Buka-bukaan Soal Fenomena Buka-Tutup Gerai Ritel, Ada Matahari

Hippindo menyatakan fenomena buka-tutup gerai ritel, termasuk Matahari, adalah hal wajar.
PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) membuka gerai baru di AEON Deltamas, Cikarang, pada Jumat (22/4/2024).
PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) membuka gerai baru di AEON Deltamas, Cikarang, pada Jumat (22/4/2024).

Bisnis.com, JAKARTA — Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyebut, fenomena pembukaan dan penutupan gerai ritel merupakan hal yang lumrah terjadi, termasuk PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF).

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan, Matahari meluncurkan konsep baru. Dia menyebut beberapa gerai Matahari yang tutup mulai berganti ke format bisnis baru, yakni Suko.

Adapun, Suko merupakan private label milik Matahari yang menawarkan konsep minimalis dan basic fashion yang mengutamakan kenyamanan dengan pilihan koleksi yang lebih bergaya.

“[Ritel] Matahari tutup-buka biasa kan. Dia juga bikin toko baru kan namanya Suko. Jadi dia tutup Matahari, dia bikin toko-toko baru. Merek-mereknya dia dikeluarkan [dan dijual menjadi satuan],” kata Budihardjo saat ditemui seusai acara Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025 di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Untuk itu, menurut Budihardjo, pembukaan dan penutupan gerai ritel merupakan dinamika yang wajar dan normal, termasuk memindahkan lokasi ke tempat yang lebih strategis dan ramai agar semakin banyak pembeli yang menghampiri.

“[Fenomena ritel] tutup buka biasa. Banyak yang tutup, banyak yang buka. Bahkan, yang saya bilang ada yang tutup [kemudian] dibetulin [renovasi] pindah geser doang ke tengah, [lalu] ramai restoran,” ujarnya.

Kendati demikian, Budihardjo menyebut, potensi merger di industri masih akan terjadi, terutama investor asing. Dia mengungkap, sudah cukup banyak peluang dari investor asing untuk melakukan merger dengan ritel dalam negeri.

“Sampai sekarang banyak potensi merger dari luar negeri datang memang,” ujarnya.

Dalam catatan Bisnis, Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho mengatakan, fenomena penutupan gerai ritel merupakan implikasi dan dampak dari pelemahan daya beli dari masyarakat.

“Tidak hanya ritel supermarket saja, tetapi ritel yang lain seperti pusat perbelanjaan mal, itu juga mengalami penurunan yang sama,” ujar Andry kepada Bisnis, Kamis (8/5/2025).

Andry menjelaskan, penurunan pengunjung maupun tingkat okupansi di pusat perbelanjaan akan mengurangi jumlah pembeli di supermarket. Adapun, penyebab utamanya dipicu daya beli masyarakat yang menurun.

Menurut Indef, jika pemerintah tak memberikan paket stimulus sepanjang 2025, maka daya beli masyarakat berpeluang tidak akan terangkat alias melemah, bahkan bisa semakin buruk di tengah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).

Di samping itu, Andry menyebut persoalan yang tengah dihadapi industri ritel tak hanya sebatas persaingan antara toko fisik (offline) dan toko daring (online). Sebab, peritel sudah menyadari akan pergeseran ini dan mulai beralih ke penjualan online.

Dia juga mengkhawatirkan jika daya beli masyarakat masih terus mengalami penurunan maka akan menggerus kinerja industri ritel di Tanah Air lantaran tidak ada pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

“Implikasi dari penurunan daya beli masyarakat itu cukup besar dan jika itu dibiarkan sampai dengan tahun ini berlangsung, maka tidak ada pertumbuhan konsumsi yang cukup tinggi dan pada akhirnya itu akan menggerus kinerja industri ritel di dalam negeri,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro