Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Lifting Gas Jatim Tertahan Imbas Serapan Belum Optimal

SKK Migas melaporkan realisasi produksi siap jual atau lifting gas Jawa Timur masih di bawah target per Oktober 2023.
Blok migas/Ilustrasi
Blok migas/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi produksi siap jual atau lifting gas Jawa Timur masih di bawah target per Oktober 2023. 

Hitung-hitungan rerata otoritas hulu migas menyebutkan capaian lifting dari Jawa Timur sejak awal tahun hingga saat ini tertahan di level 78% dari target yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 sebesar 873,27 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).  

“Karena penyerapan gasnya belum optimal maka realisasi daripada lifting terhadap potensi atau target masih rata-rata sekitar mungkin 78%,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahidi di Surabaya, dikutip Rabu (29/11/2023). 

Nurwahidi menuturkan, realisasi lifting per akhir bulan lalu berada di kisaran 747 MMscfd. Menurut Nurwahidi, realisasi lifting yang masih di bawah target itu disebabkan karena serapan dari industri atau pasar yang belum optimal. Konsekuensinya, lifting mesti disesuaikan dengan kemampuan beli industri hilir hingga akhir tahun ini. 

Dia menuturkan, kemampuan serap industri hilir saat ini baru berada di level 565 MMscfd. Sebagian besar pembeli gas yang berasal dari Jawa Timur, di antaranya PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dan Petrokimia Gresik. 

“Ini menjadi tantangan bagi kami untuk mengomersialisasi bagaiaman menjual gas-gas tersebut lebih banyak lagi kepada pembeli supaya bisa meningkatkan lifting,” kata dia. 

Kendati demikian, dia menggarisbawahi, capaian lifting untuk minyak mentah dari kawasan Jawa Timur berhasil melewati target APBN tahun ini. 

Berdasarkan catatan SKK Migas, realisasi lifting minyak per Oktober 2023 berada di level 190.000 barel minyak per hari (bph) atau 106% dari target APBN tahun ini di level 181.684 bph. 

“Mudah-mudahan ini akan bertahan sampai akhir tahun 2023,” kata dia. 

Berdasarkan proyeksi yang disampaikan SKK Migas, sejumlah wilayah kerja (WK) gas di Jawa Timur bakal sampai pada titik puncak produksi pada rentang tahun 2024 hingga 2026.   

Saat itu, kondisi pasokan gas berlebih atau oversupply di wilayah Jawa Timur diperkirakan mencapai 200 MMscfd. Pasokan berlebih itu diidentifikasi berasal dari sejumlah lapangan prospektif, di antaranya Jimbaran Tiung Biru (sekitar 192 MMscfd), HCML Sampang (sekitar 100 MMscfd), Medco Paus Biru (sekitar 30 MMscfd), PCK2L Bukit Panjang Sampang (sekitar 50 MMscfd), Energi Mineral Langgeng Sumenep (sekitar 30 MMscfd), dan MGA Utama Energi Sumenep (sekitar 40 MMscfd dan 7.000 bopd).  

Adapun, Jawa Timur masih menyimpan potensi gas mencapai 4,6 Tscf. Lewat potensi itu, kelebihan pasokan ditaksir mencapai sekitar 200 MMscfd dalam kurun 1 tahun hingga 3 tahun mendatang dari sumur migas baru. Sementara itu, potensi minyak diidentifikasi sebesar 600 juta barel minyak (MMbo).  

Data itu dihimpun dari 27 wilayah kerja (WK) migas yang tersebar di Provinsi Jawa Timur. Perinciannya, 16 WK telah masuk pada tahap produksi, 9 WK tahap eksplorasi, dan sisanya 2 WK masuk tahap pengembangan.  

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta SKK Migas untuk menahan laju produksi gas di tengah situasi kelebihan pasokan paruh pertama tahun ini.  

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengatakan, permohonan itu beralasan lantaran kapasitas serapan gas domestik masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi gas saat ini yang sudah terlanjur tinggi. 

“Kita sepakat tolong jangan buru-buru sampai di peak, agak di-levelling dulu [produksinya], masalahnya kalau sudah sampai peak lalu turun itu kan susah, orang nggak bisa insidental menggunakan gas itu,” kata Emil di Surabaya, Selasa (23/5/2023). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper