Bisnis.com, SURABAYA — Kontraktor kontrak kerja sama Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) memproyeksikan tambahan produksi gas dari konsesi mereka di Madura Straits PSC dapat menyentuh level 48 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) pada 2027.
Potensi tambahan produksi gas itu berasal dari hitung-hitungan rencana pengembangan dua lapangan baru, yakni MDK dan MBF. Masing-masing lapangan diperkirakan dapat mengerek produksi sebesar 24 MMscfd.
“Tambahan produksinya itu masing-masing 24 MMscfd dari dua lapangan jadi 48 MMscfd,” kata VP Operations HCML Perkasa Sinagabariang di Metering Station (GMS) HCML, Pasuruan, Jawa Timur, dikutip Selasa (28/11/2023).
Kedua lapangan baru tersebut ditargetkan mulai menyalurkan gas perdana dalam 3-4 tahun mendatang.
“Saya belum bisa menyampaikan [keputusan investasi dua lapangan] yang jelas di 2026-2027 itu sudah first gas,” kata dia.
Adapun, produksi puncak sales gas HCML per 6 November 2023 sebesar 250 MMscfd dan merupakan yang terbesar di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Baca Juga
“Dari tiga lapangan HCML, yakni Lapangan BD, 2M [MDA-MBH], dan MAC, KKKS HCML menjadi produsen gas terbesar, secara persentase produksinya mencapai 30% dari total produksi gas di wilayah Jawa Timur,” kata Perkasa.
HCML memiliki tiga lapangan utama yang telah berproduksi, yaitu Lapangan BD, Lapangan 2M, dan Lapangan MAC. Lewat rencana pengembangan hingga 2026, ketiga lapangan itu diharapkan dapat memproduksikan gas di level 300 MMscfd.
Produksi Lapangan BD didukung oleh tiga fasilitas utama, yaitu anjungan sumur lepas pantai (offshore wellhead platform/WHP), gas metering station (GMS) yang terletak di Kota Pasuruan, dan fasilitas produksi terapung, penyimpanan, dan pembongkaran (floating production, storage, and offloading/FPSO).
Total kapasitas produksi dari lapangan ini sekitar 120 MMscfd dan 8.000 barel kondensat per hari (bcpd). Berdasarkan data per 31 Oktober 2023, saat ini Lapangan BD mengirimkan sales gas sebesar 110 MMscfd dengan 6.000 barel kondensat per hari.
Lapangan 2M (MBH dan MDA) memiliki konfigurasi dua fasilitas anjungan lepas pantai (anjungan MBH dan MDA) dengan satu fasilitas produksi terapung (floating production unit/FPU) dengan kapasitas produksi gas sebesar 127 MMscfd dan kapasitas sales gas sebesar 120 MMscfd.
Fasilitas FPU tersebu memiliki kapasitas produksi sebesar 175 MMscfd dan diharapkan akan menampung gas dari pengembangan lapangan lainnya di kemudian hari (MDK dan MBF).
Kemudian untuk lapangan MAC memiliki kapasitas produksi gas sebesar 54 MMscfd dan kapasitas sales gas sebesar 50 MMscfd. Lapangan MAC terdiri atas wellhead platform dan mobile offshore production unit (MOPU).