Bisnis.com, JAKARTA - PT Margautama Nusantara (MUN), anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure (META), telah rampung menandatangani perjanjian pengambilbagian saham dengan Warington Investment Pte. Ltd. (WIPL) dan PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI) pada 3 November 2023.
Konfirmasi tersebut menyusul kabar GIC Singapura melalui anak usahanya yang berencana mengakuisisi sekitar 33% saham PT MUN dengan nilai transaksi mencapai Rp3,31 triliun.
Di samping itu, MUN juga diketahui mengadakan perjanjian pemesanan saham dengan PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI). Rinciannya, MPTI berencana membeli sebanyak 833 saham utama di MUN, dengan basis terdilusi penuh, mewakili sekitar 10,3% kepemilikan saham MUN. Nilai pembelian saham ini sekitar Rp1,03 triliun, atau kurang-lebih US$65,4 juta.
Seiring dengan hal itu, Head of Corporate Communication & CSR META, Indah D.P. Pertiwi membeberkan rencana penggunaan modal yang didapat. Dana tersebut akan digunakan untuk melakukan pelunasan pembelian Jalan Layang Tol Mohamed bin Zayed (Jalan Tol MBZ).
"Nusantara Infrastructure melalui anak usahanya MUN telah menandatangani perjanjian pengambilbagian saham dengan WIPL dan MPTI, yang bertujuan untuk menyelesaikan pelunasan hutang pembelian MBZ, yang diakuisisi pada Desember tahun lalu," tutur Indah dalam keterangannya, dikutip Selasa (7/11/2023).
Indah menambahkan, aksi korporasi ini diharapkan dapat semakin memperkuat kinerja keuangan perusahaan saat ini dan ke depannya.
Baca Juga
Sementara itu, keterangan lebih lanjut mengenai dampak atas rencana penambahan modal MUN akan dijabarkan oleh Perseroan dalam Keterbukaan Informasi Transaksi Material dan Transaksi Afiliasi yang akan dilakukan bersamaan dengan Pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan.
“Terkait dengan detail informasi, kami akan sampaikan secara resmi melalui keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mohon ditunggu” pungkas Indah.
Untuk diketahui, WIPL merupakan perusahaan induk investasi yang dibentuk dan didirikan di Singapura yang juga merupakan anak perusahaan dari GIC Ventures, perusahaan di bawah naungan Kementerian Keuangan yang memiliki dan mengelola aset Pemerintah Singapura.
Sementara itu, MPTI merupakan anak usaha tidak langsung dari Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC) yang juga merupakan operator jalan tol terbesar di Filipina. Dalam hal ini, MPTI juga merupakan holding company dari Nusantara Infrastructure.
Adapun sebelumnya, pada akhir 2022 MUN secara resmi telah membeli 40% kepemilikan saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), pengelola Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) sepanjang 38 KM yang merupakan salah satu jalur tol strategis di Indonesia yang memiliki peran penting dalam jaringan Jalan Tol Trans Jawa, sekaligus sebagai solusi dalam mengurai kepadatan lalu lintas di jalur Jakarta-Cikampek.
Dalam mensukseskan proses akuisisi tersebut, META diketahui mendapat sokongan pendanaan kredit dari PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan bank asing. Di mana, pembayaran akuisisi Jalan Tol MBZ dilakukan dalam 2 termin yakni termin pertama lebih dari Rp800 miliar dan termin kedua lebih dari Rp3,5 triliun.