Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan rencana pelelangan ulang Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi di Bali yang sebelumnya mangkrak pembangunannya.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (PI) Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, menjelaskan, saat ini pihaknya masih mengkaji dan tengah menempuh proses persetujuan harga perkiraan (HP) atas proyek tersebut.
"Kita masih proses persetujuan HP-nya di keuangan. Kemarin itu sudah ada persetujuan awal, nanti masih kita lengkapi untuk bisa persetujuan akhir final nanti baru lelang," kata Herry saat ditemui di JIExpo dalam acara Konstruksi Indonesia, Rabu (1/11/2023).
Diberitakan sebelumnya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, sempat menjelaskan bahwa rencana tender ulang Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi dilakukan karena pemrakarsa awal gagal mendapat pendanaan atau investor untuk pembangunan tol terpanjang di Bali tersebut.
"Kami tenderkan karena yang kemarin pemrakarsa itu failed atau gagal untuk mendapatkan pendanaan. Jadi sesuai dengan aturan kami batalin mudah-mudahan November ini sudah bisa tender," jelas Basuki.
Basuki berharap, tender yang akan dilakukan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), bisa meraup investor sehingga pembangunan bisa segera dilaksanakan. Pemerintah membuka peluang investor dari dalam dan luar negeri untuk terlibat pendanaan tol Gilimanuk - Mengwi.
Baca Juga
Untuk diketahui, Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi terdiri dari 3 Seksi. Perinciannya, Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 km, Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 km dan Seksi 3 Soka-Mengwi sepanjang 18,9 km.
Sebelumnya, jalan tol yang dibangun melintasi 3 Kabupaten, 13 Kecamatan dan 58 Desa ini rencanannya ditargetkan rampung selambat-lambatnya pada 2028.
Hadirnya jalan tol ini dipercaya dapat menjadi solusi atas permasalahan kemacetan ruas arteri nasional, dan mempersingkat waktu perjalanan menuju Denpasar yang awalnya bisa sekitar 5-7 jam dapat menjadi sekitar 1,5-2 jam saja.