Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi agar Kopdes Merah Putih Bawa Dampak Nyata di Daerah

IFG Progress merekomendasikan strategi untuk memastikan 80.000 Kopdes Merah Putih berdampak nyata pada ekonomi daerah dengan fokus pada koperasi produktif, strategi regional, integrasi pangan, tata kelola, dan pelatihan.
Anggota pengurus koperasi menata obat batan dan barang kebutuhan pangan lainnya saat persiapan menjelang peresmian secara nasional di Koperasi Desa Merah Putih Gampong Jawa, Banda Aceh, Aceh, Minggu (19/7/2025). ANTARA FOTO/Ampelsa
Anggota pengurus koperasi menata obat batan dan barang kebutuhan pangan lainnya saat persiapan menjelang peresmian secara nasional di Koperasi Desa Merah Putih Gampong Jawa, Banda Aceh, Aceh, Minggu (19/7/2025). ANTARA FOTO/Ampelsa

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga riset IFG Progress memberikan sejumah rekomendasi kebijakan strategis untuk memastikan program 80.000 Koperasi Desah/Kelurahan Merah Putih benar-benar membawa dampak nyata bagi ekonomi daerah.

Rekomendasi tersebut diberikan atas dasar hasil risetnya yang melakukan penelitian terhadap 51.505 unit koperasi yang tersebar di Indonesia.

IFG Progress saat ini melihat kehadiran koperasi di wilayah tersebut ternyata tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) dan peningkatan konsumsi rumah tangga.

"Penting untuk memastikan bahwa pembentukan lebih dari 80.000 koperasi desa dan kelurahan yang ambisius memberikan dampak ekonomi yang nyata," tulis IFG Progress dalam riset tersebut, dikutip Minggu (3/8/2025).

Pertama, IFG Progress menyarankan agar pemerintah harus lebih dari sekadar membuat kebijakan administratif dan formalitas, namun memastikan bahwa setiap koperasi memiliki tujuan yang jelas, fungsional dan produktif.

Selain itu, prioritas juga harus diberikan kepada model-model koperasi yang terbukti berhasil, seperti koperasi simpan pinjam (KSP). Berdasarkan riset, KSP telah menunjukkan dampak signifikan dalam mengurangi pengangguran dengan mendukung kewirausahaan mikro dan aktivitas sektor informal. 

Koperasi juga tidak boleh dibentuk hanya untuk memenuhi target numerik, tetapi harus memberikan nilai nyata melalui layanan seperti akses kredit, agregasi pasar, dan distribusi input yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masyarakat setempat.

Kedua, IFG Progress menyarankan agar dilakukan strategi yang terdiferensiasi secara regional. Bukti dari studi IFG menunjukkan bahwa model yang seragam, terutama model koperasi unit desa (KUD) yang berkinerja buruk, tidak efektif di daerah pedesaan tertinggal. 

Agar diferensiasi strategi tersebut bisa sesuai dengan tipologi ekonomi daerah setempat, IFG Progress menyarankan keterlibatan badan perencanaan daerah dan BUMDes dalam menciptakan bersama format Kopdes Merah Putih yang berdiri di tempat tersebut.

Ketiga, IFG Progress menyarankan agar program Kopdes Merah Putih harus dikaitkan dengan prioritas strategis nasional, khususnya ketahanan pangan sebagaimana yang sudah ditegaskan oleh Presiden Prabowo.

Caranya adalah dengan mengintegrasikan koperasi ke dalam sistem pangan nasional melalui kemitraan sehingga memperkuat peran Kopdes Merah Putih dalam stabilisasi rantai pasok, meningkatkan akses terhadap input pertanian, serta memperkuat distribusi lokal. 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro