Bisnis.com, JAKARTA – Masa berlaku tarif promo LRT Jabodebek sebesar Rp5.000 secara flat akan berakhir pada 30 September 2023 mendatang.
Adapun, tarif ini telah diberlakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak masa awal operasional moda transportasi ini pada 28 Agustus 2023.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati sebelumnya mengatakan, pemberlakuan tarif promo dalam rangka memperingati HUT RI ke-78 serta untuk memperkenalkan transportasi massal tersebut kepada masyarakat.
Setelah tarif flat Rp5.000 berakhir, skema promo selanjutnya adalah pengenaan tarif maksimal Rp20.000 untuk jarak terjauh dan di bawah Rp20.000 untuk selain jarak terjauh. Skema tarif ini mulai diberlakukan pada awal Oktober 2023 hingga akhir Februari 2024.
Adita menyebutkan, hingga saat ini skema pemberlakukan tarif LRT Jabodebek masih belum mengalami perubahan.
“Hingga saat ini pemberlakuan tarif promo masih sesuai dengan rencana awal,” jelas Adita dikutip pada Selasa (26/9/2023).
Baca Juga
Setelah Februari 2024, LRT Jabodebek akan memberlakukan tarif normal sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor (KM) No. 67/2023 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan Terintegrasi di Wilayah Jabodebek.
Perhitungan tarif LRT Jabodebek dalam keputusan tersebut adalah sebesar Rp5.000 untuk kilometer pertama dan penambahan senilai Rp700 untuk kilometer selanjutnya.
Sebelumnya, Manajer Humas KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo menjelaskan, jika dihitung secara kasar menggunakan jarak terjauh pada masing-masing jalur, rute Dukuh Atas - Jatimulya sepanjang 27,3 km akan dikenakan tarif sekitar Rp23.000 hingga Rp24.000.
“Pada 1 km pertama Rp5.000, kemudian 26,3 kilometer sisanya dikalikan Rp700, jadi tarifnya sekitar Rp23.000-Rp24.000. Ini perhitungan kami berdasarkan kilometer jarak,” jelas Kuswardojo.
Sementara itu, berdasarkan perhitungan Bisnis dengan menggunakan formula yang sama, rute Dukuh Atas-Harjamukti sepanjang 24,3 km akan memiliki tarif Rp21.310.