Intimidasi terhadap Warga Jepang
Sejumlah warga jepang melaporkan bahwa mereka telah menerima banyak panggilan telepon bernada intimidasi yang kemungkinan besar dari China. Di sisi lain, Kedutaan Besar China di Tokyo mengatakan bahwa mereka juga telah menerima panggilan telepon yang mengganggu dari Jepang.
"Banyak panggilan telepon yang mengganggu yang diyakini berasal dari China terjadi di Jepang... Hal ini sangat disesalkan dan kami prihatin," ujar Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, seperti dilansir Reuters, Senin (28/8/2023).
Akibat teror tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Masataka Okano memanggil duta besar China untuk meredakan hal ini.
Juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui masalah ini. Namun, kedutaan besar China di Tokyo mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa mereka telah mengajukan protes keras kepada Jepang mengenai kedutaan besar dan konsulat China di Jepang yang menerima sejumlah besar telepon yang mengganggu dari Jepang.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian luar negeri Jepang mengatakan bahwa panggilan telepon yang melecehkan tersebut juga terjadi di fasilitas-fasilitas Jepang di China dan mendesak pemerintah untuk memastikan keselamatan warga negara Jepang.
Pejabat balai kota Fukushima mengatakan mereka mulai menerima telepon dengan kode negara China +86 pada hari Kamis dan jumlah panggilan tersebut melebihi 200 pada hari berikutnya. Tindakan tersebut mengganggu pekerjaan sehari-hari pegawai kota.
Baca Juga
Pada hari yang sama, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di kota yang berjarak 60 km barat laut dari PLTN Fukushima juga menerima 65 panggilan serupa.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan bahwa pemerintah telah dengan tegas meminta China mendesak warganya agar bertindak dengan tenang dan bertanggung jawab setelah insiden pelemparan batu juga dilaporkan terjadi di sebuah sekolah dan kedutaan besar Jepang.