Bisnis.com, JAKARTA – Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi memastikan produk makanan laut Jepang yang diimpor ke Tanah Air aman untuk dikonsumsi.
Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas kekhawatiran terhadap keamanan produk makanan laut Jepang menyusul pembuangan air limbah PLTN Fukushima yang telah diolah ke perairan Jepang.
Untuk itu, Kedutaan Besar Jepang di Jakarta membawa langsung sejumlah produk makanan laut Jepang untuk dihidangkan kepada tamu undangan di acara resepsi Hari Ulang Tahun Kaisar Jepang, atau National Day Reception yang digelar Rabu (21/2/2024) malam.
“Jangan khawatir, badan internasional seperti IAEA sudah memverifikasi keamanan perairan Jepang dan tidak ditemukan masalah apapun,” ucap Masaki dalam acara resepsi Hari Ulang Tahun Kaisar Jepang di Jakarta, Jumat (23/2/2024).
Selain untuk menegaskan keamanan produk, hal tersebut juga adalah untuk memperkenalkan semakin banyak produk laut Jepang kepada khalayak di Indonesia. Dubes menyebut salah satu produk andalan yang dihidangkan dalam acara tersebut adalah kerang simping.
“Memang salah satu tujuan agenda ini adalah untuk membuat masyarakat Indonesia tahu kalau boga bahari Jepang aman dikonsumsi dan lezat,” kata Masaki.
Baca Juga
Untuk memperkuat promosi produk makanan Jepang di Indonesia, Kementerian Pangan dan pertanian Jepang juga menunjuk public figure dan mantan personil JKT48 Melody Nurramdhani Laksani sebagai Duta Persahabatan untuk Mempromosikan Makanan Jepang.
Pada kesempatan yang sama, Melody mengatakan bahwa dirinya senang dapat berperan memperkenalkan beragam makanan Jepang ke berbagai negara, seperti Indonesia.
Sebelumnya, Melody juga berperan sebagai Duta Kerjasama Pangan dan Pertanian ASEAN-Jepang sejak ditunjuk pada 2018.
“Semoga lebih banyak [makanan Jepang] yang fresh from Japan di sini, jadi orang-orang yang suka makanan Jepang bisa menikmati yang otentik,” jelasnya.
Sebagai informasi, PLTN Fukushima secara bertahap mulai melepaskan 1,34 juta ton limbah air limbah reaktor PLTN yang telah diolah dan dikumpulkan sejak musibah gempa yang mengakibatkan kebocoran PLTN pada 2011 lalu ke Samudera Pasifik.
Meskipun Jepang mengklaim air limbah tidak berbahaya karena telah diolah, dan proses pembuangannya pun dilakukan secara bertahap, banyak negara merespons keras dan menentang pembuangan limbah PLTN Fukushima.