Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa kapal tanker gas alam cair (LNG) terpantau tengah menuju Asia dari fasilitas ekspor Rusia yang dikenai sanksi Amerika Serikat (AS).
Melansir Bloomberg, Senin (18/8/2025), kapal Iris dan Voskhod, yang mengangkut kargo dari fasilitas Arctic LNG 2 di Siberia, mulai berlayar ke Asia Utara melalui Jalur Laut Utara pada 15 Agustus 2025 setelah sempat terhenti selama beberapa minggu, menurut data pelacakan kapal yang dihimpun Bloomberg.
Dua kapal tanker lain yang baru-baru ini memuat kargo dari fasilitas tersebut juga mulai bergerak menuju Asia pada pekan lalu.
Arctic LNG 2, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Novatek PJSC, menjadi kunci rencana Rusia untuk melipatgandakan ekspor LNG hingga tiga kali lipat pada 2030 — sekaligus membuka pasar gas baru setelah penurunan tajam penjualan melalui pipa ke pembeli tradisional utama di Eropa.
AS menahan diri untuk tidak memperketat sanksi terhadap para pembeli energi Rusia, termasuk China, karena sedang berupaya menengahi kesepakatan gencatan senjata di Ukraina. Presiden AS Donald Trump menyebut pertemuan tatap muka dengan Vladimir Putin pada Jumat lalu "sangat produktif.”
Arctic LNG 2 memproduksi delapan kargo LNG pada musim panas lalu, tetapi terpaksa ditutup pada Oktober 2024 karena gagal mendapatkan pembeli. Penutupan juga disebabkan adanya penumpukan es musiman di sekitar fasilitas.
Baca Juga
Fasilitas LNG tersebut, yang awalnya dikenai sanksi oleh pemerintahan Presiden AS Joe Biden, kembali melakukan pemuatan pada Juni lalu. Namun, hingga kini belum ada kargo yang berhasil bersandar di fasilitas impor mana pun.
Masih belum jelas apakah empat kapal yang saat ini menuju Asia akan benar-benar menemukan pembeli. Sekitar selusin kapal, termasuk yang mampu berlayar di perairan es, telah disiapkan untuk melayani Arctic LNG 2, dengan beberapa di antaranya berganti perusahaan pengelola berkali-kali guna menyamarkan pemilik sebenarnya.