Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Resesi, Dubes Masaki Yasushi Beberkan Penyebabnya

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi menjelaskan penyebab negaranya mengalami resesi pada kuartal IV/2023.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi saat ditemui di sela-sela acara resepsi Hari Ulang Tahun Kaisar Jepang di Ballroom Hotel Mulia Senayan, Rabu (21/2/2024)/Bisnis-Aprianto Cahyo Nugroho
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi saat ditemui di sela-sela acara resepsi Hari Ulang Tahun Kaisar Jepang di Ballroom Hotel Mulia Senayan, Rabu (21/2/2024)/Bisnis-Aprianto Cahyo Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA – Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi menjelaskan penyebab resesi Jepang pada kuartal IV/2023 dan tergelincir dari posisi negera dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia.

Dubes Masaki menjelaskan ekonomi Jepang telah mengalami tekanan deflasi yang berkepanjangan. Selain itu, persoalan gaji yang tidak meningkat juga menjadi masalah serius di negaranya.

Oleh karena itu, Masaki mengatakan Jepang berupaya memacu kerja sama dengan negara-negara mitra dagang utama untuk menggerakkan kembali perekonomiannya, termasuk dengan Indonesia.

”Kami perlu memberi kekuatan pada ekonomi kami. Kami membutuhkan kerja sama, pertukaran, perdagangan dengan negara-negara sahabat,” jelas Masaki ketika ditemui di Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Sebagai informasi, perekonomian Jepang tergelincir ke dalam jurang resesi pada paruh kedua 2023 sehingga membuat negara tersebut terlempar dari ekonomi terbesar ketiga di dunia.

Kantor Kabinet Jepang pada Kamis (15/2) melaporkan produk domestik bruto (PDB) berkontraksi sebesar 0,4% pada kuartal IV/2023, setelah sebelumnya juga mengalami kontraksi 3,3% pada kuartal III/2023.

Masaki mengatakan Jepang dan Indonesia memiliki potensi kerja sama investasi dan perdagangan di sejumlah sektor, seperti ekonomi, infrastruktur, transisi energi, dan sosial. Dia juga menekankan pentingnya kerja sama dalam hal pertukaran sumber daya manusia (SDM).

”Sekarang ada banyak orang Indonesia yang pergi ke Jepang, tidak hanya sebagai turis tetapi juga sebagai pekerja,” ungkapnya.

Masaki mengatakan ada lebih dari 20.000 penduduk Indonesia bekerja di Jepang. Para pekerja ini tersebar di sejumlah bidang seperti manufaktur, pertanian, dan perikanan.

”Anda tahu di Jepang kami membutuhkan tenaga kerja, kami membutuhkan pekerja yang berkualitas,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perekonomian Jepang yang masuk ke dalam resesi justru dapat memberikan dampak yang positif bagi ekonomi Indonesia.

Dia menjelaskan, dalam situasi resesi, Jepang akan membutuhkan dorongan pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui ekspansi investasi di kawasan yang ekonominya berpotensi tumbuh seperti Asia Tenggara. Kondisi ini pun akan memacu meningkatnya aliran investasi dari Jepang ke Indonesia.

“Mereka [Jepang] akan melihat salah satu region yang masih bisa tumbuh adalah Asean. Jadi justru dengan resesi di sana, saya berharap investasi dari sana akan semakin mengalir [ke Indonesia},” kata Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper