Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan bahwa PT Pertamina (Persero) segera menandatangani sales and purchase agreement (SPA) atau perjanjian jual beli 35 persen hak partisipasi Shell di Blok Masela.
Erick berharap penandatanganan SPA hak partisipasi Shell di Blok Masela dapat dilakukan pada pekan depan.
"Mudah-mudahan [SPA minggu depan], kita tunggu. Jadi ya, kita tunggu, kalau memang terjadi itu bagian dari aksi korporasi yang memang kita harapkan ada keberlanjutannya di Pertamina," kata Erick saat ditemui di Kementerian BUMN, Jumat (21/7/2023) malam.
Erick juga memastikan bahwa nilai transaksi untuk akuisisi tersebut telah disepakati oleh Shell dan Pertamina. Namun, dirinya enggan memberi penjelasan detail mengenai besaran nilai yang disepakati tersebut dan meminta untuk menunggu pemberitahuan resmi.
"Udah, tapi jangan dibuka dulu. Nanti taunya berubah, salah," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, Shell telah sepakat untuk melepas sahamnya di Blok Masela ke PT Pertamina (Persero). Kesepakatan pengalihan saham tersebut ditargetkan rampung pada akhir Juni 2023.
Baca Juga
"Alhamdulillah, Masela sudah ada titik temu, jalan keluar, Shell mau melepas sahamnya ke Pertamina dan ini dieksekusi akhir bulan ini. Jadi telah disepakati," ujar Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (13/6/2023).
Dengan hengkangnya Shell, lanjut Arifin, nantinya Blok Masela akan dikelola oleh konsorsium Inpex Masela Ltd, Pertamina, dan mitra potensial lainnya, salah satunya raksasa migas Malaysia, Petroliam Nasional Berhad atau Petronas.