Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Alas Kaki Banyak PHK, Kinerja Ekspor Mei Malah Moncer

Perusahaan alas kaki yang banyak PHK justru tidak membuat kinerja ekspor surut. BPS menyebut salah satu kinerja ekspor terbesar Mei 2023.
Pekerja menyelesaikan produksi sepatu untuk ekspor./JIBI-Wahyu Darmawan
Pekerja menyelesaikan produksi sepatu untuk ekspor./JIBI-Wahyu Darmawan

Bisnis.com, JAKARTA – Sektor alas kaki menorehkan peningkatan ekspor sebesar US$157,9 juta atau 35,66 persen secara month to month (m-t-m) dan termasuk ke dalam salah satu dari lima komoditas dengan peningkatan pengapalan terbesar pada Mei 2023. Padahal, banyak perusahaan di sektor tersebut yang melakukan PHK.

Padahal sebelumnya Wakil Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) yang juga merupakan CEO produsen sepatu merek Adidas di Banten, Budiarto Tjandra memperkirakan penurunan ekspor sektor ini akan bertahan hingga tahun depan.

Bahkan di bulan Mei ini, kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali terjadi di sektor ini, dilakukan oleh perusahaan produsen Puma yang berorientasi ekspor di Tangerang, kepada 600 karyawannya.

Meskipun Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud menjelaskan sektor alas kaki bukan merupakan komoditas terbesar dalam lima komoditas dengan peningkatan pengapalan terbesar pada Mei 2023, melainkan di posisi kelima.

Mahmud menyebutkan peningkatan nilai ekspor terbesar di sektor nonmigas dengan kode harmonized system (HS) dua digit ini diduduki oleh sektor kendaraan dan bagiannya (HS 87).

“Sektor penyumbang yang paling banyak adalah kendaraan dan bagiannya HS 87 yaitu peningkatannya sebesar US$373,2 juta atau pertumbuhannya cukup drastis ya sebesar 60,20 persen,” kata Moh Edy dalam rilis ekspor impor BPS, Kamis (15/6/2023).

Pada Mei ini, sektor kendaraan dan bagiannya ini mencatatkan nilai ekspor sebesar US$993,2 juta sedangkan bulan sebelumnya US$620 juta.

Posisi kedua diduduki oleh industri mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya atau HS 84 dengan angka pengapalan sebesar US$576,4 juta, naik sebesar US$201,6 juta atau 53,77 persen dari US$374,8 juta pada April 2023.

Disusul oleh sektor mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) dengan nilai peningkatan sebesar US$197,5 juta atau 19,11 persen menjadi US$1,23 miliar dari bulan sebelumnya sebesar US$1,03 miliar. 

Di posisi keempat sebelum alas kaki, ada sektor lemak dan minyak hewani atau nabati (HS 15) dengan besaran nilai peningkatan ekspor 158,5 atau pertumbuhan sebesar 9,4 persen menjadi US$1,91 miliar dari US$1,75 miliar pada April 2023.

Terakhir, di posisi kelima sektor alas kaki dengan peningkatan ekspor sebesar US$157,9 juta atau 35,66 persen menjadi US$600,8 juta dari bulan sebelumnya sebesar US$442,9 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Widya Islamiati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper