Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Fakta Proyek Abadi Blok Masela, 25 Tahun Jalan di Tempat

Berbagai dinamika mengiringi pengembangan Blok Masela selama lebih dari 2 dekade ini, membuat target produksi proyek ini terus molor.
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Proses divestasi Shell berlarut-larut

4. Proses divestasi Shell berlarut-larut

Empat tahun berselang sejak Shell mengumumkan niatnya untuk hengkang, proses divestasi belum juga usai. Padahal, SKK Migas sempat menyebut bahwa pelepasan hak partisipasi Shell hanya akan memakan waktu kurang lebih 18 bulan.

Perkembangan terakhir, PT Pertamina (Persero) dan mitranya tengah melakukan negosiasi untuk mengambil alih hak partisipasi Shell di Blok Masela. Namun, negosiasi rupanya berjalan alot.

Bahkan, Menteri ESDM Arifin Tasrif baru-baru ini mengungkapkan kejengkelannya karena divestasi Shell berjalan berlarut-larut. Dia menyebut, harga yang ditawarkan Shell terbilang tinggi yang belakangan membuat konsorsium Pertamina ragu untuk mengakuisisi saham Shell.

“Yang merasa dirugikan sekarang Indonesia, kita nggak mau hal ini terjadi, Inpex [operator] sudah ada kesungguhannya, tapi nggak tahu Shell ini sudah mundur nggak bertanggungjawab, tulis itu,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Arifin mengingatkan pemerintah bakal bertindak serius apabila Shell tetap tidak kooperatif untuk mempercepat proses divestasi 35 persen hak partisipasi di blok tersebut. Konkretnya, kata Arifin, pemerintah bakal mengambil 35 persen hak partisipasi Shell tersebut tahun depan apabila tidak ada kemajuan dari sisi peralihan saham.

Rencana itu, kata Arifin, sudah menjadi kesepakatan dalam revisi rencana pengembangan pertama yang diteken pada 2019 lalu. Lewat revisi PoD itu, kata dia, pemerintah dapat melelang ulang hak partisipasi pengelolaan blok jika setelah 5 tahun tidak ada kemajuan pengerjaan

5. Penambahan fasilitas CCS

Tak hanya persoalan divestasi Shell, perubahan PoD untuk penambahan fasilitas penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) yang diajukan Inpex juga turut memengaruhi target onstream Blok Masela.

Inpex beralasan ingin memasukkan fasilitas CCS ke dalam pengembangan lapangan untuk meningkatkan daya saing blok migas tersebut di tengah transisi energi yang sedang bergulir.

Hitung-hitungan awal SKK Migas terkait dengan PoD Blok Masela itu memperlihatkan potensi molornya target onstream lapangan selama 2 tahun yang sebelumnya dipatok komersial pada 2027 mendatang.

Sejauh ini, tambahan belanja modal untuk fasilitas CCS di Blok Masela diperkirakan mencapai US$1,4 miliar atau setara dengan Rp21,02 triliun (asumsi kurs Rp15.015 per US$).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper