Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BGN Targetkan Penerima MBG Tembus 20 Juta Sebelum 17 Agustus 2025

Kepala BGN Dadan optimis capai 20 juta penerima MBG sebelum 17 Agustus 2025, didukung 5.103 SPPG di 38 provinsi.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana jumpa pers mengenai perkembangan pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (12/8/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana jumpa pers mengenai perkembangan pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (12/8/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati.

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan optimistis target Presiden Prabowo Subianto untuk menjangkau 20 juta penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelum 17 Agustus 2025 akan tercapai.

Dia mengatakan penerima manfaat MBG saat ini sudah di atas 15 juta orang dan diperkirakan akan segera menyentuh angka 20 juta dalam waktu dekat.

“Kami melaporkan bahwa penerima manfaat MBG sekarang ini sudah dilayani oleh 5.103 satuan pelayanan pemenuhan gizi [SPPG]. Di seluruh Indonesia mencakup 38 provinsi, 502 kabupaten, dan 4.770 kecamatan. Penerima manfaatnya sudah di atas 15 juta dan Insyaallah akan mendekati angka 20 juta penerima,” tuturnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/8/2025) malam. 

Dadan mencatat sebanyak 17.000 calon Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sedang dalam proses verifikasi hingga Selasa (12/8/2025).

“Setiap hari kami loloskan 200 sampai 300 SPPG. Jadi kalau tersisa beberapa hari ini, insyaallah akan tercapai,” ujar Dadan.

Dadan menjelaskan strategi percepatan dilakukan karena mayoritas mitra telah mendaftar dan membangun SPPG sejak lama. 

Apalagi, dia melanjutkan bahwa selain target jangka pendek tersebut, BGN menargetkan penerima manfaat MBG dapat mencapai 82,9 juta orang hingga akhir tahun 2025. 

“Kami sudah lebih dari dua minggu ini mempercepat proses verifikasi, mempersingkat administrasi, dan termasuk pembiayaan. Pembiayaannya kami kirim lebih awal supaya penerima manfaat bisa meningkat dalam waktu yang tidak terlalu lama,” pungkas Dadan. 

Menurutnya, pencapaian tersebut tidak lepas dari kemitraan dengan berbagai pihak, mulai dari TNI Angkatan Darat, Kepolisian, Badan Intelijen Negara (BIN), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI), hingga sektor swasta lainnya.

Dadan mengungkapkan, seluruh SPPG yang sudah ada maupun 14.000 unit yang tengah dipersiapkan dibangun dengan dana mitra, bukan APBN. Biaya pembangunan satu SPPG berkisar antara Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar.

“Ya jadi uang yang sudah beredar di masyarakat ini sudah triliun ya, sudah hampir Rp28 triliun dan itu adalah bukan uang APBN tetapi uang mitra,” ucapnya.

Dadan menekankan bahwa efek program ini terasa hingga ke pelaku usaha daerah. Banyak restoran, kafe, katering, hingga hotel beralih fungsi menjadi penyedia layanan MBG.

Menurutnya, program MBG tidak hanya memperluas jangkauan pelayanan gizi, tetapi juga memicu perputaran ekonomi lokal dan membuka peluang usaha baru di berbagai daerah.

“Kalau biasanya satu restoran melayani 500 porsi untuk pengunjung, sekarang bisa 3.500 porsi, dan semuanya diantar langsung ke sekolah atau rumah penerima manfaat,” pungkas Dadan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro