Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BGN Klaim MBG Dorong Perputaran Ekonomi Daerah hingga Rp28 Triliun di Luar APBN

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh BGN memicu perputaran ekonomi daerah hingga Rp28 triliun, melibatkan 5.103 SPPG di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto mengunjungi SDN Kedung Jaya 1 Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, untuk meninjau langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) pada Senin, 10 Februari 2025. Dok Setpres RI
Presiden Prabowo Subianto mengunjungi SDN Kedung Jaya 1 Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, untuk meninjau langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) pada Senin, 10 Februari 2025. Dok Setpres RI
Ringkasan Berita
  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memicu perputaran ekonomi daerah hingga Rp28 triliun, di luar dana APBN.
  • Hingga kini, 5.103 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) beroperasi di seluruh Indonesia, dengan 14.000 SPPG lainnya dalam persiapan melalui kemitraan berbagai pihak.
  • Program ini tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat tetapi juga mengubah pola usaha lokal, dengan lebih dari 15 juta penerima manfaat dan proyeksi mendekati 20 juta orang.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menekankan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memicu perputaran ekonomi daerah hingga Rp28 triliun.

Dadan mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada 5.103 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di seluruh Indonesia, mencakup 38 provinsi, 502 kabupaten, dan 4.770 kecamatan. Selain itu, 14.000 SPPG lainnya tengah dipersiapkan melalui kerja sama dengan swasta.

“Seluruhnya dibangun melalui kemitraan berbagai pihak, termasuk TNI AD, Polri, BIN, NU, Muhammadiyah, Kadin, dan lainnya. Satu SPPG membutuhkan biaya pembangunan antara Rp1,5 hingga Rp2 miliar,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (12/8/2025) malam.

Dia menekankan bahwa yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi masyarakat, tetapi juga memicu perputaran ekonomi daerah hingga triliunan rupiah di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Total uang yang sudah beredar di masyarakat dari pembangunan ini mencapai hampir Rp28 triliun, dan itu murni dana mitra, bukan APBN,” katanya.

Lebih lanjut, Dadan menjelaskan, dana APBN yang terserap untuk MBG baru sekitar Rp8,2 triliun dan difokuskan untuk intervensi gizi. Sementara pembangunan fasilitas SPPG dilakukan sepenuhnya oleh mitra. Hal ini menciptakan efek berganda bagi ekonomi daerah, termasuk peningkatan permintaan bahan bangunan dan jasa konstruksi.

Bahkan, kata Dadan perubahan pola usaha terjadi di berbagai daerah. Sejumlah restoran, kafe, dan hotel kini beralih fungsi melayani kebutuhan MBG.

“Kalau biasanya satu restoran melayani 500 porsi untuk pengunjung, sekarang bisa sampai 3.500 porsi untuk sekolah, ibu hamil, atau anak-anak, dan semua makanan diantar langsung tanpa perlu parkir di restoran,” jelasnya.

Hingga saat ini, dia menyebut penerima manfaat MBG telah mencapai lebih dari 15 juta orang dan diproyeksikan mendekati 20 juta dalam waktu dekat. Program ini dinilai bukan hanya mengatasi masalah gizi, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

“Dan penerima manfaatnya sudah di atas 15 juta dan InshaAllah akan mendekati angka 20 juta penerima,” pungkas Dadan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro