Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga: KEK Lido Bisa Hemat Devisa Pariwisata Rp32 Triliun

Menko Airlangga Hartarto mengatakan KEK Lido milik Hary Tanoesoedibjo bisa hemat devisa pariwisata hingga Rp32 triliun.
Menko Airlangga Hartarto/ Dok. ekon.go.id
Menko Airlangga Hartarto/ Dok. ekon.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kawasan ekonomi khusus (KEK) Lido milik taipan Hary Tanoesoedibjo dapat menghemat devisa pariwisata hingga Rp32 triliun.

Dia berharap KEK Lido dapat menjadi alternatif liburan bagi wisatawan nasional. Apalagi, jumlah wisatawan di Indonesia itu yang keluar Negeri 11,7 juta dan 45 persen.

"Karena lokasinya dekat, diperkirakan KEK Lido bisa menghemat devisa sebesar US$2,4 miliar atau Rp32 triliun. KEK Lido juga bisa menyerap lebih dari 30.000 tenaga kerja dalam 20 tahun ke depan," ungkapnya saat peresmian KEK Lido, Jumat (31/3/2023).

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Golkar tersebut mengatakan ada 3 tahap yang direncanan untuk pembangunan KEK Lido. Tahap pertama yang dilaporkan sekitar Rp14 triliun.

Airlangga mengatakan sampai dengan tahap ke dua ada tambahan Rp5,8 triliun. Dengan demikian, dia menuturkan totalnya mencapai Rp40 triliun,

"Itu yang bisa diangkut Pak Hary ke Ibu Kota Negara. Jadi, kalau Bapak [Jokowi] minta yang seperti [KEK Lido] ini jangan dikasih ke Pak Bambang [Otorita IKN], tetapi ke pak Hary saja," ucap Airlangga.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan secara langsung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido milik konglomerat Harry Tanoesoedibjo.

"Kita harapkan ke depan tidak ada lagi masyarakat yang lebih senang liburan ke Luar Negeri daripada di Negaranya sendiri,” kata Jokowi dalam sambutannya pada peresmian KEK Lido, di Mahoni Ballroom, Lido Lake Resort, Kabupaten Bogor, Jumat (31/3/2023).

Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa masyarakat yang selama ini melakukan liburan ke Luar Negeri mencapai 11 juta orang sehingga diharapkan adanya kawasan tersebut dapat meminimalisir arus tersebut agar menjadi pemasukan bagi Negara.

“Kalau kita rem separuh (setengah) saja itu devisanya akan besar sekali yang tidak terbuang untuk masuk ke Negara yang lain. Hal seperti inilah yang diharapkan oleh Pemerintah agar pembangunan infrastuktur yang telah dikerjakan itu betul-betul secara ekonomis dimanfaatkan oleh sektor swasta,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper