Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) buka suara usai pendangkalan Danau Lido disebut-sebut disebabkan oleh limbah konstruksi Jalan Tol Bogor – Ciawi – Sukabumi (Tol Bocimi).
Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU, Lilik Retno Cahyadiningsih mengaku telah melakukan pembangunan garis pengaman berupa Situ Sempadan yang merupakan batas luar yang memisahkan antara situ atau danau dengan daratan.
Meskipun tak dapat menepis secara pasti, tapi limbah Tol Bocimi seharusnya tidak bakal mengalir langsung ke Danau Lido karena bakal terperangkap terlebih dahulu di Sempadan Situ tersebut.
“Kalau kami kan tadi seperti di situ [atau danau] itu kami ada penetapan Situ Sempadan ya, dan kebetulan Lido itu sudah kita tetapkan,” kata Lilik saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jumat (28/2/2025).
Lilik menegaskan, penanganan lanjutan mengenai adanya temuan pendangkalan Danau Lido sendiri saat ini merupakan ranah dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Pada saat yang sama, Lilik juga menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan proses penyelidikan lebih lanjut dengan KLH guna menindaklanjuti adanya temuan pendangkalan Danau Lido.
Baca Juga
“Kita bersama-sama [dengan Kementerian Lingkungan Hidup], Kementerian PU juga sudah melakukan pengecekan terutama mengecek bagaimana dengan Sempadan yang sudah kita tentukan,” jelasnya.
Sebelumnya, Excecutive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo buka suara terkait dugaan pencemaran Danau Lido disebabkan oleh pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Lido yang digarap oleh entitas usahanya PT MNC Land Tbk. (KPIG).
Hary Tanoe menuturkan, pihaknya memiliki sederet bukti bahwa dugaan pencemaran Danau Lido itu bermula dari pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi) yang dilakukan sekitar 2016 hingga 2017.
“Di 2016 dan 2017 itu ada pembangunan Tol Bocimi. Memang ada tiga ruas pertama dibangun itu. Setelah dilihat dari Google Earth ada memang aliran limbah kelihatan, nanti buktinya semua ada. Apa yang saya sampaikan ini semua bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Hary Tanoe dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, Selasa (18/2/2025).
Aliran limbah pembangunan proyek tol di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu lantas mengalir melalui proyek pengembangan KEK Lido hingga bermuara ke Danau Lido.
Dengan demikian, imbuh Hary Tanoe, jika tidak dilihat secara menyeluruh, limbah tersebut memang seakan-akan bersumber dari pembangunan KEK Lido yang digarap oleh entitas usahanya.