Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pangan Hari Ini 10 Maret: Cabai, Minyak Goreng, hingga Beras Terus Naik

Menjelang Ramadan, sejumlah harga pangan terpantau mengalami kenaikan. Berikut daftar harga pangan hari ini, Jumat (10/3/2023):
Pedagang menata barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang Ramadan, mayoritas harga pangan seperti cabai, minyak goreng, telur, hingga beras terpantau terus mengalami kenaikan di rata-rata pasar seluruh Indonesia.

Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional pada Jumat (10/3/2023) pukul 08.30 WIB, harga beras premium naik 1,11 persen dibandingkan pekan lalu menjadi Rp13.660 per kilogram (kg), beras medium naik 0,08 persen menjadi Rp11.780 per kg.

Harga kedelai juga terpantau naik 1,01 persen jadi Rp15.000 per kg, bawang merah naik 2,83 persen jadi Rp36.750 per kg, bawang putih naik 0,26 persen jadi Rp31.010 per kg, cabai merah keriting naik 2,64 persen jadi Rp44.690 per kg, dan cabai rawit merah jadi Rp65.080 per kg.

Selanjutnya, harga daging sapi murni naik 0,82 persen jadi Rp135.030 per kg, daging ayam ras naik 3,59 persen jadi Rp34.580 per kg, telur ayam ras naik 4,63 persen jadi Rp28.910 per kg, gula konsumsi naik 0,77 persen jadi Rp14.470 per kg.

Lalu, minyak goreng kemasan naik 0,73 persen jadi Rp18.050 per kg, tepung terigu naik 0,81 persen jadi Rp11.260 per kg, minyak goreng curah 14.940 per kg, ikan kembung naik 6,87 persen jadi Rp41.690 per kg, ikan tongkol naik 7,6 persen jadi Rp38.370 per kg, dan ikan bandeng naik 1,20 persen jadi Rp32.980 per kg.

Harga pangan di DKI Jakarta

Sementara itu, di wilayah DKI Jakarta, harga pangan seperti minyak goreng, gula pasir juga mengalami kenaikan signifikan.

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) pada Jumat (10/3/2023), harga gula pasir naik 4,51 persen dibandingkan Kamis (9/3/2023), menjadi Rp15.050 per kg, minyak goreng curah naik 4,48 persen jadi Rp15.150 per kg, gula pasir lokal naik 1,06 persen jadi Rp14.250 per kg, minyak goreng kemasan merk 1 naik 8,72 persen jadi Rp21.800 per kg, dan merk 2 naik 1,08 persen jadi Rp18.800 per kg.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) mengingatkan pemerintah bahwa permintaan bahan pangan menjelang Ramadan bakal naik lebih dari 50 persen dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Pemerintah pun diminta untuk memperhatikan tahapan-tahapan kenaikan permintaan dan kenaikan harga bahan pokok yang terjadi dalam waktu menuju Ramadan. 

Ketua Umum DPP Ikappi Abdullah Mansuri mengatakan, fase pertama biasanya terjadi pada 3 hari sampai dengan 1 pekan menjelang Ramadhan. Hal ini terjadi karena banyaknya permintaan dari masyarakat yang cukup tinggi.

“Kita memiliki masyarakat yang turun temurun berbudaya dalam menyambut awal Ramadan menyajikan makanan-makanan istimewa. Maka kami berharap dalam fase pertama ini, pemerintah dapat menjaga pasok bahan-bahan yang ada di pasar dapat tersedia dan distribusi dijaga dengan baik serta produksi dapat di perbaiki,” ujarnya melalui pernyataan tertulis, Kamis (9/3/2023).

Fase kedua terjadi 7 hari sampai 3 hari menjelang Idulfitri. Dalam waktu transisi fase pertama dan kedua, terjadi penurunan permintaan di waktu pertengahan Ramadan, lalu melonjak tinggi di penghujung Ramadan menuju ke Hari Raya Idulfitri.

Menurutnya, biasanya pedagang dan masyarakat mempersiapkan beragam macam hidangan pada hari raya sehingga permintaan pun akan melonjak tinggi.

“Kami harap dalam fase ini, kita dapat menjaga pasokan tetap aman dan distribusi lancar. Fase kedua ini banyak terjadi kendala di distribusi karena beberapa komoditas harus terganggu dengan adanya arus mudik lebaran,” tutur Abdullah.

Lebih lanjut, pada fase ketiga, yakni 2-3 hari setelah Lebaran di mana banyak komoditas tidak dapat ditemui di pasar tradisional karena banyaknya pedagang yang masih mudik dan tidak memiliki stok.

“Fase ini juga rawan, kami berharap pemerintah juga mengantisipasi fase ini agar masyarakat bisa tersenyum dan lancar menjalankan Ramadan dan Idulfitri tahun 2023,” kata Abdullah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper