Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbas Kasus Indosurya dkk, Kemenkop Setop Izin Koperasi Simpan Pinjam Baru

Moratorium perizinan usaha koperasi simpan pinjam baru kembali dilanjutkan mulai Februari 2023 hingga April 2023.
Deputi Bidang Perkoperasian KemenkopUKM Ahmad Zabadi/KemenkopUKM
Deputi Bidang Perkoperasian KemenkopUKM Ahmad Zabadi/KemenkopUKM

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) kembali memperpanjang masa moratorium perizinan usaha koperasi simpan pinjam untuk 3 bulan ke depan.

Moratorium perizinan usaha koperasi ini akan dilakukan mulai Februari 2023 hingga April 2023.

"Moratorium ini diberlakukan untuk izin usaha baru koperasi simpan pinjam dan koperasi simpan pinjam yang akan membuka kantor cabang baru," kata Deputi Bidang Perkoperasian KemenkopUKM Ahmad Zabadi melalui keterangan resminya, Jumat (17/2/2023).

Zabadi menuturkan, moratorium izin usaha koperasi simpan pinjam ini sejatinya untuk melanjutkan kebijakan yang telah dilakukan KemenkopUKM lewat Surat Edaran Nomor 11 Tahun 2022 tentang Moratorium Perizinan Usaha Simpan Pinjam Koperasi. Jangka waktu kebijakan moratorium berlaku 3 bulan sejak dikeluarkan pada 17 November 2022.

Menurut surat edaran tersebut, moratorium dilakukan karena peranan koperasi yang awalnya bertujuan baik, banyak disalahgunakan oleh oknum koperasi, khususnya yang memiliki usaha simpan pinjam.

KemenkopUKM juga menemukan ada koperasi yang melaksanakan usaha simpan pinjam tidak sesuai dengan prinsip dan nilai dasar koperasi serta ketentuan yang berlaku.

"Berdasarkan kondisi di atas perlu dilanjutkan kebijakan moratorium perizinan usaha simpan pinjam koperasi, termasuk di dalamnya izin pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor kas usaha simpan pinjam koperasi," kata Zabadi.

Selain moratorium, KomenkopUKM juga sedang merumuskan rancangan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM yang akan ditetapkan dalam waktu dekat, di mana salah satunya mengatur lebih lanjut terkait dengan perizinan usaha berbasis risiko sektor usaha simpan pinjam oleh koperasi.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa sejak awal pandemi terdapat delapan koperasi simpan pinjam (KSP) bermasalah yang diduga telah merugikan masyarakat hingga Rp26 triliun.

Kedelapan KSP tersebut, yaitu KSP Sejahtera Bersama, KSP Indosurya, KSP Pracico Inti Sejahtera, KSPPS Pracico Inti Utama, KSP Intidana, Koperasi Jasa Wahana Berkah Sentosa, KSP Lima Garuda, dan KSP Timur Pratama Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper