Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amankan Cadangan Pangan, Erick Thohir: Bulog Cs Butuh Pendanaan Rp40 Triliun

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, Bulog dan ID Food membutuhkan dukungan pendanaan sekitar Rp40 triliun untuk mengamankan cadangan pangan pemerintah.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan paparan saat konferensi pers di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan paparan saat konferensi pers di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa Perum Bulog dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) membutuhkan dukungan pendanaan sekitar Rp40 triliun untuk mengamankan cadangan pangan pemerintah. 

Erick menuturkan, kedua BUMN pangan tersebut memerlukan fasilitas pendanaan murah untuk menjalankan perannya sebagai off-taker komoditas pangan hasil pertanian dan peternakan dari rakyat.

“Angka-angkanya sudah diusulkan, kalau kita mau punya stok pangan secara menyeluruh itu kurang lebih Bulog sebagai stabilisator, mungkin perlu uang Rp20-Rp24 triliun dan RNI perlu Rp16 triliun sebagai off-taker,” ujar Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (13/2/2023).

Erick mengatakan, keputusan BUMN Pangan sebagai off-taker komoditas pangan tersebut merupakan hasil dari rapat koordinasi terbatas bersama Presiden Joko Widodo. Menurut dia, apabila Bulog (ID Food) ditugaskan sebagai off-taker, tidak mungkin pembiayaannya menggunakan pendanaan bank komersil.

Oleh karena itu, Erick mengaku telah berkomunikasi dengan Gubernur Bank Indonesia (BI) agar BUMN Pangan memperoleh kredit murah  dan telah membentuk project management office (PMO) dalam merealisasikan tugas tersebut.

“Kita mengharapkan ada dukungan, tapi kita tidak mau juga menyalahi UU BI karena saya tidak tahu dengan undang-undang keuangan terbaru BI bisa membantu pendanaan. Tapi kita minta support pendanaan murah sebagai off-taker. Tidak mungkin kita ditugaskan sebagai off taker tapi menggunakan comersial bank, sangat tidak mungkin,” ungkap Erick.

Erick juga mengusulkan agar dana off-taker pangan ditempatkan di bank Himbara. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan kepada BUMN di bidang pangan untuk mempersiapkan proses penyerapan (off-taker) hasil pertanian dan peternakan dari rakyat. Upaya tersebut dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan pangan dan meminimalisir anjloknya harga di tingkat petani dan peternak.

“Bersama Pak Arief [Satria] rektor IPB salah satunya dan beberapa pakar pertanian, hari ini yang dibahas adalah integrasi BUMN bidang pangan. Jadi Presiden Jokowi meminta agar BUMN dipersiapkan jadi off-taker, maka tidak akan lagi harga jatuh di tingkat petani dan akan memacu produksi di hulu,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam jumpa persnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/2/2023).

Nantinya, menurut Arief, Perum Bulog akan menjadi off-taker komoditas kedelai dan jagung, sedangkan ID Food akan menyerap komoditas beras, peternakan, dan juga jagung. Adapun, PTPN nantinya akan melakukan penyerapan mulai dari gula dan minyak sawit. Untuk itu, Arief menyampaikan dalam 2 minggu ini pihaknya sedang mempersiapkan sinkronisasi peraturan antara lembaga dan kementerian terkait.

“Dalam 2 minggu ini kita akan bertemu lagi dengan hasil peraturan yang telah disinkronkan,” ucap Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper