Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan restu terhadap delapan proyek jalan tol yang diprakarsai oleh badan usaha.
Proyek tersebut tercantum pada Sistem Informasi Proyek Kerja Sama Pemerintah atas Prakarsa Badan Usaha Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Di antara proyek dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) yang ditawarkan pemerintah, terdapat proyek KPBU yang diprakarsai oleh badan usaha.
Berikut adalah proyek jalan tol yang akan dibangun atas prakarsa badan usaha:
1. Sistem Transaksi Tol Nontunai berbasis MLFF
Proyek tersebut akan dilaksanakan di Pulau Jawa dan Bali di jalan tol sepanjang 1.418 kilometer.
Baca Juga
Adapun, sistem transaksi multi lane free flow (MLFF) merupakan penerapan teknologi transaksi tol nontunai nirsentuh dalam rangka meningkatkan efisiensi sistem transaksi dan pelayanan di jalan tol.
Pemrakarsa proyek tersebut adalah Roatex Ltd, Zrt, National Toll Payment Service PIc, MFB Hungarian Development Bank.
Proyek MLFF memiliki nilai konstruksi sebesar Rp2,9 triliun dengan masa konsensi selama 10 tahun. Proyek tersebut tercatat memiliki tingkat internal rate of return sebesar 12,5 persen.
2. Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi
Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi akan menjadi jalan tol kedua setelah Jalan Tol Bali Mandara di Provinsi Bali.
Jalan tol ini akan mencakup tiga kabupaten di Provinsi Bali, yaitu Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung. Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi diharapkan dapat mengakomodir kendaraan dari barat ke timur dan sebaliknya, serta menjadi jalur alternatif dari pelabuhan Gilimanuk ke arah ibu kota Provinsi Bali, yaitu Denpasar.
Selain itu, pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat mengantisipasi volume lalu lintas dengan terkoneksinya kawasan-kawasan pembangunan strategis Bali 2009-2029 ke dalam jaringan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.
Proyek itu merupakan prakarsa oleh konsorsium PT Cipta Sejahtera Nusautama-PT Sumber Rhodium Perkasa-PT Bumi Sentosa Dwi Agung dengan investasi Rp24,6 triliun.
3. Jalan Tol JORR Elevated (Cikunir-Ulujami)
Proyek pembangunan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Ruas Cikunir - Ulujami diajukan oleh konsorsium PT Marga Metro Nusantara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., dan PT Acset Indonusa Tbk.
Jalan itu merupakan bagian dari jalan tol Jabodetabek yang berada di atas Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Eksisting.
Proyek ini terbentang sepanjang 21,50 km dengan titik awal berlokasi di Jatiasih dan titik akhir berlokasi di Persimpangan Ulujami.
Proyek tersebut ditaksir akan membutuhkan investasi Rp13,43 triliun untuk konstruksinya.
4. Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat
Proyek KPBU Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat merupakan bagian dari rencana pengembangan JORR yang memiliki panjang 61,5 km.
Dengan adanya jalan tol ini diharapkan dapat mengurangi beban kendaraan di Tol Jagorawi dan Jakarta-Cikampek, mengefektifkan waktu tempuh, serta meningkatkan interkoneksi.
Jalan tol ini diprakarsai oleh PT Pamapersada Nusantara yang merupakan entitas anak dari PT United Tractors Tbk. yang saham mayoritasnya dimiliki oleh PT Astra International Tbk.
Dalam pelelangan pengusahaan jalan tol Sentul Selatan-Karawang Barat, Pama diketahui masuk melalui entitasnya PT Persada Utama Infra yang membentuk konsorsium dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., dan PT Hutama Karya Infrastruktur.
Biaya konstruksi proyek ini diprediksi mencapai Rp9,72 triliun.