Bisnis.com, JAKARTA - PT IPC Terminal Petikemas (TPK) kembali mencatat pemecahan rekor kecepatan pelayanan bongkar muat peti kemas. Dari target 55 box ship per hour (BSH), IPC TPK baru-baru ini melayani bongkar muat peti kemas dengan kecepatan 95,72 BSH.
Kapal yang dilayani oleh IPC TPK itu yakni MV MSC Regina, yang berlayar di bawah bendera Panama. Kapal tersebut bersandar di terminal milik IPC TPK di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (29/11/2022).
Direktur Utama IPC IPK David Pandapotan Sirait mengatakan bahwa pelayanan bongkar muat peti kemas dengan kecepatan 95,72 BSH itu merupakan pertama kalinya.
Tidak hanya itu, pelayanan tersebut merupakan yang tercepat oleh IPC TPK dengan tujuh unit Quay Crane. Kecepatan pelayanan itu melampaui 55 BSH yang merupakan target dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Prioritas utama kami adalah percepatan pelayanan karena makin pendeknya waktu sandar dan waktu bongkar muat membuat biaya operasional makin efisien agar kapal tidak berlama-lama di Pelabuhan dan diharapkan trafik kapal di pelabuhan dapat meningkat," ujar David, dikutip dari siaran pers, Jumat (2/12/2022).
Untuk diketahui, MV MSC Regina pada saat itu bersandar di terminal operasi 3 IPC TPK dengan length over all (LOA) 259 meter. Dengan draught 8,3 meter, kapal membawa 2.385 box peti kemas dengan total 3.555 TEUs.
Baca Juga
Kapal tersebut merupakan milik Mediterranean Shipping Company (MSC) yang sebelumnya bertolak dari Durban, Afrika Selatan menuju Port of Shantou, China.
David menyebut capaian tersebut tidak lepas dari pelayanan berbasis planning and control yang dikombinasikan dengan digitalisasi. Peran optimalisasi alat serta SDM yang profesional, lanjutnya, tidak lepas dari rekor oleh IPC TPK.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas terminal dan pelayanan bongkar muat. Dengan tujuan agar pengguna jasa dapat lebih efisien dan peluang bisnis yang lebih besar," katanya.
Di sisi lain, IPC TPK mencatat kinerja pelayanan peti kemas meningkat sebesar 6,13 persen secara tahunan (year-on-year) pada Oktober 2022. David menilai peningkatan itu juga tidak lepas dari dampak pengalihan pemegang saham dari PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) ke Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP).
Kemudian, selama Januari-Oktober 2022, IPC TPK telah melayani 2,38 juta TEUs peti kemas. Capaian pelayanan itu lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun lalu yakni 2,24 juta TEUs.
"IPC TPK sebagai operator terminal yang di kelola 100 persen oleh Indonesia, bisa bersaing dengan terminal petikemas yg berafiliasi internasional," tutup David.