Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo Layani 12,8 Juta TEUs Peti Kemas Jelang Akhir 2022

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mencatat arus peti kemas yang dilayani jelang akhir 2022 sudah mencapai 12,8 juta TEUs.
Foto udara aktivitas bongkarmuat di dermaga bongkar muat peti kemas Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (3/1/2022).ANTARA FOTO/Jojon
Foto udara aktivitas bongkarmuat di dermaga bongkar muat peti kemas Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (3/1/2022).ANTARA FOTO/Jojon

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mencatat arus peti kemas yang dilayani jelang akhir tahun ini sudah mencapai 12,8 juta TEUs. 

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menyebut capaian arus peti kemas atau throughput itu mengalami pertumbuhan sebesar 2 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

"Pada kuartal III/2022, Pelindo berhasil membukukan tren positif pada kinerja operasional. Arus peti kemas mencapai 12,8 juta TEUS atau meningkat sebesar 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021," kata Arif, dikutip dari siaran pers, Jumat (18/11/2022). 

Selain throughput peti kemas, arus barang yang dilayani pelabuhan kelola Pelindo turut mengalami pertumbuhan 6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), menjadi 116 juta ton.

Di sisi lain, arus kapal yang keluar masuk pelabuhan mencapai 882 juta GT atau tumbuh 1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Tidak hanya itu, arus penumpang mencapai 10,9 juta orang atau meningkat 98 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Arif menilai pelonggaran kebijakan pembatasan masyarakat menjadi faktor utama peningkatan arus penumpang.

"Dengan transformasi dan peningkatan pelayanan yang secara kontinyu terus berlangsung, kami berharap tren positif kinerja Pelindo akan terus berlanjut dan dapat target perusahaan yang telah ditetapkan hingga akhir tahun 2022 dapat terpenuhi," ujarnya.
 
Selain pemulihan mobilitas masyarakat, Arif menilai hasil dari transformasi BUMN pelabuhan pascamerger turut mendorong kinerja dan produktivitas bongkar muat peti kemas. Peningkatan produktivitas bongkar muat diukur dengan parameter boks per kapal per jam (BSH), serta pengurangan port stay atau waktu sandar kapal di pelabuhan yang diukur dengan jumlah hari.  

"Bagi Pelindo, makin pendeknya waktu sandar dan waktu bongkar muat membuat biaya operasional makin efisien, dan diharapkan trafik kapal dapat meningkat. Bagi pelanggan, baik shipping line maupun cargo owner juga dapat memetik manfaat efisiensi biaya dan business opportunity yang lebih besar," ungkapnya.

Beberapa contoh peningkatan produktivitas terjadi di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan dan TPK Makassar. Di pelabuhan tersebut, jumlah bongkar muat naik dari 20 boks per kapal per jam menjadi 34 sampai dengan 45 boks, hingga mencapai 60 boks saat optimum. 

Menurut Arif, kecepatan bongkar muat itu membuat waktu sandar kapal berkurang menjadi setengahnya. Misalnya, dari dua hari menjadi hanya satu hari. 

Selain di Belawan dan Makassar, peningkatan kinerja terjadi di TPK Ambon dan Sorong, di mana waktu sandar dapat berkurang dari dua hari menjadi satu hari. 

"Standarisasi bisnis dan pelayanan kedepannya diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penurunan biaya logistik secara bertahap. Pada akhirnya, efisiensi biaya logistik ini dapat membantu meningkatkan perekonomian nasional," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper