Bisnis.com, SOLO - Batik Air menjadi trending topik di Twitter pada Minggu (13/11/2022) malam karena 'menyasarkan' koper milik Kaesang Pangarep.
Kaesang yang melakukan perjalanan ke Surabaya, terpisah dengan kopernya. Koper tersebut justru sampai di Bandara Kualamu Medan.
Pihak Batik Air kemudian mengklarifikasi bahwa pihaknya telah mengembalikan koper Kaesang ke Surabaya.
Mereka juga akan melakukan investigasi internal terkait kesalahan yang terjadi itu.
Batik Air sebelumnya juga menjadi trending topik setelah meninggalkan Ari Lasso di Singapura pada beberapa waktu lalu.
Penyanyi kawakan tersebut membeberkan dirinya ketinggalan pesawat karena tak mendapatkan info dari pihak maskapai. Peristiwa tersebut berakhir dengan pihak Batik Air mengganti tiket Ari Lasso.
Baca Juga
Melakukan kesalahan dua kali dalam satu tahun, begini sepak terjang Batik Air di Indonesia.
Seperti diketahui, Batik Air merupakan maskapai purlayanan swasta yang berdiri pada 2013 lalu. Maskapai ini merupakan adik dari Lion Air.
Batik Air mulai beroperasi untuk pertama kalinya pada 3 Mei 2013 dengan rute Jakarta ke Manado dan Balikpapan.
Berdirinya Batik Air dilatari banyaknya penerbangan Lion Air yang akhirnya dialihkan ke Batik Air dengan fokus pada penerbangan lokal.
Melansir dari berbagai sumber, Batik Air tercatat mengalami dua insiden atau kecelakaan sejak pertama kali terbang.
Riwayat kecelakaan dan penghargaan
Di tahun 2015, Batik Air dengan Boein 737-9GP(ER) PK-LBO (penerbangan 6380) menabrak landasan pacu saat mendarat sejauh 100 meter di Bandara Yogyakarta yang menyebabkan nose gear runtuh. Akibatnya, 16 orang mengalami cedera.
Satu tahun kemudian pada 4 April 2016, Penerbangan 7703 yang dioperasikan oleh Boeing 737-8GP(WL) dengan registrasi PK-LBS bertabrakan dengan pesawat ATR-42-600 saat lepas landas dari landasan 24 di Bandara Udara Internasional Halim Perdana Kusuma (HLP).
Kemudian di tahun 2021, Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6506 rute Jakarta-Bali menabrak garbarata di Bandara Ngurah Rai.
Akibatnya, mesin pesawat Batik Air sebelah kiri bagian atas robek. Sedangkan garbarata mengalami kerusakan kecil dan tetap dapat beroperasi normal.
Terlepas dari itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan pernah memberikan gelar kepada Batik Air sebagai maskapai yang paling tepat waktu pada 2013.
Indikatornya persentase ketepatan waktunya berada di angka 88,59 persen dari 5.344 penerbangan. Batik Air pun berhasil mengalahkan Garuda Indonesia, yang kala itu berada di urutan kedua.