Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) meminta operator pelabuhan secara sigap memindahkan isi kontainer-kontainer eks impor yang masih berada di container yard atau pelabuhan agar bisa digunakan untuk tujuan ekspor.
Sekjen DPP Asdeki Khairul Mahalli mengatakan kontainer-kontainer eks impor yang sudah lebih dari 2 bulan harus segera dipindahkan isinya atau membawanya ke tempat penimbunan sementara atau ke Kawasan Kepabeanan. Dengan demikian, kontainer-kontainer tersebut dapat dikembalikan ke pelayanan depo kontainer.
“Kontainer-kontainer eks impor tersebut sebaiknya diprioritaskan untuk tujuan ekspor,” jelasnya, Selasa (14/9/2021).
Selain kesigapan dalam memprioritaskan kontainer tujuan ekspor, dia juga meminta pemerintah melalui kementerian terkait meningkatkan keakuratan database ketersediaan kontainer eks impor dan siap untuk ekspor agar selalu diupdate.
Menurutnya persoalan kelangkaan ini juga harus didukung oleh sikap suportif pengusaha pelayaran. Secara tegas dia juga menyampaikan agar pelaku pelayaran tidak mengambil kesempatan menaikkan tarif atau ongkos dengan kelangkaan kontainer.
Sebelumnya, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) juga mengklaim terlibat dalam pembahasan dalam mencari solusi persoalan kelangkaan peti kemas tersebut dan telah menyampaikan berbagai usulan dan masukan kepada pemerintah maupun kementerian terkait serta stakeholders.
Baca Juga
Yukki pun tak memungkiri bahwa kelangkaan kontainer mendorong kenaikan harga logistik. Hal ini semakin diperparah karena selama masa Pandemi terjadi aktivitas penurunan impor Indonesia yang menyebabkan kelangkaan kontainer terutama 40 feet untuk ekspor.
Impor Indonesia yang lebih kecil tersebut menyebabkan rendahnya jumlah kontainer yang masuk ke Indonesia, selain itu terjadinya ketidakseimbangan arus kontainer ekspor dan impor Amerika Asia menaikkan harga kontainer.