Bisnis.com, JAKARTA - Aplikasi digital courier PosAja! dari PT Pos Indonesia (Persero) terus berkomitmen memanjakan pelanggan, salah satunya dengan menghadirkan layanan Pos Instan Plus.
Manajer Pemasaran Produk dan Layanan Jadu Isnian Adiwijaya mengatakan Pos Intans Plus merupakan layanan pengiriman sameday dengan proses pengantaran maksimal 3 jam untuk cakupan dalam kota.
"Layanan ini dilaunching pada 26 Agustus bertepatan dengan HUT Pos Indonesia. Keunggulannya, paket tiba di penerima maksimal 3 jam. Layanannya pick up dan sender secara langsung," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (14/9/2021).
Dia menyebut pelanggan dapat memanfaatkan layanan ini melalui Aplikasi PosAja! yang bisa didownload di Play Store dan AppStore. Layanan PosAja! bisa diakses lebih dari 20 kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan lainnya. PosAja! juga sudah bisa diakses di second city seperti Madiun, Brebes, Pekalongan, dan Jember.
Baru-baru ini, Menteri BUMN Erick Thohir didampingi direksi dan komisaris PT Pos Indonesia (Persero) mencoba secara langsung beberapa layanan digital Pos Indonesia, salah satunya PosAja!.
Pada uji coba aplikasi PosAja!, Erick mencoba melakukan pengiriman paket vitamin untuk dikirimkan ke salah satu puskesmas. Setelah memesan via handphone, salah seorang O-Ranger langsung merespons dan melakukan pickup.
Baca Juga
"Transformasi digital saat pandemi ini adalah sebuah keharusan. Pos Indonesia ini memiliki infrastruktur yang sangat memadai dan aset berharga di seluruh Indonesia. Ini harus dimanfaatkan," ujar Erick.
Sementara itu Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Siti Choiriana mengatakan PosAja! adalah aplikasi jasa kiriman yang dikembangkan oleh Pos Indonesia untuk menjawab tantangan layanan kiriman digital yang menuntut serba cepat, murah, mudah, dan simpel.
"Layanan PosAja! adalah persembahan Pos Indonesia untuk Indonesia. Sebuah inovasi BUMN agar masyarakat Indonesia bisa menikmati services digital courier. Juga membantu masyarakat meminimalisir interaksi pada masa pandemi Covid-19," imbuhnya.