Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) menandatangani kerja sama dengan perusahaan pengembang properti nasional di bawah Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) guna mendukung penyerapan produk komponen bangunan lokal.
Selain itu, dilakukan pula penandatanganan perjanjian kerja sama antara tujuh perusahaan industri keramik nasional anggota Asaki (ubin keramik, saniter, dan roof tile) dengan delapan pengembang swasta nasional maupun BUMN anggota REI dengan total delapan perjanjian kerja sama.
Ketua Umum Asaki Edy Suyanto mengatakan bahwa kegiatan yang diprakarsai oleh Kementerian Perindustrian ini merupakan satu terobosan dan wujud kerja nyata pemerintah untuk membantu pemulihan industri keramik dan penguatan industri keramik dalam rangka substitusi impor. Menurutnya, perjanjian dengan REI ini akan berjalan dalam 2 tahun ke depan.
"Kami sangat mengapresiasi semangat kebersamaan dan komitmen dari industri properti untuk memanfaatkan produk keramik dalam negeri. Dalam kerja sama ini kami memberi jaminan ketersediaan suplai, on time delivery, harga yang kompetitif, dan after sales service yang mana tidak bisa diberikan oleh produk keramik impor," katanya kepada Bisnis, Kamis (17/6/2021).
Edy mengharapkan supaya langkah sinergi ini dapat menjadi titik balik kebangkitan industri keramik dalam negeri sehingga dapat membantu mengurangi defisit ekspor dan impor produk keramik yang dalam 5 tahun nilainya masih cukup besar atau US$1,1 miliar.
Membaiknya daya saing industri keramik nasional pascastimulus harga gas saat ini ternyata masih terkendala oleh pandemi yang belum berkesudahan dan gangguan impor.
Pasalnya, peningkatan angka impor semakin mengkhawatirkan dengan kinerja sepanjang Januari—Mei 2021 lalu meningkat 24 persen dan didominasi keramik China yang hampir 50 persen.
"Asaki mengharapkan atensi khusus dari pemerintah untuk penyelamatan industri keramik nasional dengan perpanjangan safeguard keramik dengan BMTP [bea masuk tindakan pengamanan] di atas 30 persen karena akan sangat disayangkan jika stimulus harga gas terdistorsi oleh impor yang merajalela," ujarnya.
Pada 2019 Asaki juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional (Apernas Jaya), Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra).